Tuesday, May 21, 2013

Jember Fashion Carnaval


Jember Fashion Carnaval (Indonesia: Karnaval Busana Jember) atau sering disebut JFC adalah sebuah even karnaval busana yang setiap tahun digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Karnaval ini digagas oleh Dynand Fariz yang juga pendiri JFC Center.

Sebanyak 400 an peserta berkarnaval, berfashion run way dan dance, di jalan utama kota Jember disaksikan oleh ratusan ribu penonton di kanan dan kiri jalan. Mereka terbagi dalam 8 defile yang masing-masing defile mencerminkan tren busana pada tahun yang bersangkutan. 



Defile pertama adalah defile Archipelago yang mengangkat tema busana nasional dari daerah tertentu secara berkala seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan seterusnya. Defile lainnya mengangkat tema fashion yang sedang trend apakah dari suatu negara, kelompok tertentu, film, kejadian atau peristiwa global lainnya. Semua busana dibuat dalam bentuk kostum yang kesemuanya dikompetisikan untuk meraih penghargaan-penghargaan.

Arena yang digunakan untuk menggelar JFC adalah jalan utama Kota Jember sepanjang 3,6 kilometer.



Berdirinya Rumah Mode Dynand Fariz sebagai realisasi dari keinginan Dynand Fariz sebagai pendidik di bidang fashion tidak hanya memahami teori saja tetapi juga terjun langsung sebagai praktisi sehingga tahu persis keadaan di lapangan.

Dimulainya acara Pekan Mode Dynand Fariz dimana seluruh karyawan selama sepekan harus berpakai sesuai dengan trend fashion dunia. Dimulainya acara pekan Mode Dynand Fariz dengan berkeliling kampung dan alun-alun Jember menjadi inspirasi tmbulnya gagasan untuk menyelanggarakan JFC.



1 Januari 2001, JFC yang pertama diselenggarakan bersamaan dengan HUT Kota Jember.

Sumber : wikipedia.org

Saturday, May 4, 2013

Rembangan : Ada Puncak di Jember


Tidak hanya di Bogor saja ada Puncak, tapi di Jember juga ada Puncak. Yaitu Rembangan.

Wisata Rembangan merupakan peninggalan yang dibangun Belanda pada Tahun 1937 didirikan oleh Mr. Hofstide, bangunan asli dapat dilihat pada Restoran.

Penggagas dan pelopor pembangunan tempat itu adalah Mr Hofstide, salah seorang penanggung jawab perkebunan kopi dan kakao yang dikuasai pemerintah kolonial Belanda di Jember. Selain menjadi tempat beristirahat bagi para pengawas perkebunan, Rembangan dijadikan tempat menginap dan berpelesir para pejabat kolonial dari luar kota yang tengah berkunjung ke Jember. 

Namun, sejak tahun 1945, kawasan wisata itu telah menjadi aset yang dikelola Pemerintah Kabupaten Jember. Pemerintah Kabupaten Jember sendiri telah banyak memperbaiki kawasan ini, penginapan dan restoran sudah banyak yang direnovasi. Meski banyak bangunan baru, pemerintah Jember tetap mempertahankan beberapa bangunan dasar, seperti fondasi serta tiang kayu jatinya. Suasana kamar hotel memang lebih modern, tetapi letaknya tetap dan tidak mengubah pandangan dari dalam kamar ke luar.

Obyek wisata Rembangan terletak di 12 Km ke arah utara kota Jember. Obyek wisata ini merupakan daerah pegunungan dan biasa digunakan sebagai tempat peristirahatan layaknya Puncak atau Tretes. Di sekitar obyek wisata Rembangan terhampar perkebunan buah naga, perkebunan kopi dan pusat penelitian tanaman Anggrek yang dikelolah oleh Politeknik Negeri Jember.

Kawasan obyek wisata Rembangan yang terletak di Desa Kemuning Lor, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur, itu berada di ketinggian 650 mdpl sehingga membuat nyaman bagi wisatawan saat berada di kawasan obyek wisata itu.

Menuju ke lokasi wisata puncak Rembangan tidaklah sulit. Dari Kota Jember, wisatawan dapat menuju ke arah utara sekitar dua kilo meter (menuju ke arah Bondowoso) setelah berada di kecamatan Patrang, ada petunjuk jalan yang menunjukkan ke arah obyek wisata di sekitar pasar tradisional Baratan. Perjalanan menuju kawasan wisata Rembangan sangat menarik. 

Di sepanjang perjalanan, udara terasa sejuk. Bukan hanya itu, sebelum mencapai puncak, Anda bisa menjumpai area perkebunan buah naga di kanan-kiri jalan. Kebun seluas 5 hektare ini dikelola Pemerintah Kabupaten Jember. Perkebunan tersebut mulai dibangun pada tahun 2000. Buah naga hanya berbuah setahun sekali. Namun, masa berbuahnya sangat panjang, yakni sejak Januari hingga Mei dan biasanya menjelang tahun baru Imlek, pembelinya membludak.

Jember(alun-alun) - Baratan - Kemuning - Rembangan jarak tempuh sekitar 9 KM dengan kendaraan roda dua dan roda empat

Jalan beraspal hotmix menuju ke kawasan obyek wisata Rembangan itu bisa dilalui, baik oleh kendaraan roda empat maupun minibus. Arah petunjuk jalan menuju obyek wisata juga sudah terpasang dan jarak dari pasar Baratan menuju ke puncak Rembangan sekitar 10 kilo meter.

Selain pemandangan yang indah dan perkebunan, terdapat beberapa fasilitas pendukung yang bisa dijadikan sarana rekreasi keluarga seperti kolam renang, hotel, taman bermain, restaurant, area perkemahan dan masih banyak lagi.

Sepanjang mata melihat di setiap sisi dari rembangan terhampar perkebunan buah naga, perkebunan kopi dan psat penelitian tanaman Anggrek milik politeknik negeri jember

Obyek wisata Rembangan memiliki fasilitas : kolam Renang untuk dewasa dan anak-anak, Hotel, Taman Bermain untuk si buah hati dengan panorama lembah , Restoran dengan panorama yang indah dan tempat parkir yang luas

Daya Tarik obyek wisata Rembangan

Perternakan Sapi Perah
Perkebunan Kopi Rayap Jember
Perkebunan Buah Naga
Dikala malam dapat melihat panorama kota jember di lembah yang tertutup awan tipis

Obyek wisata rembangan memiliki luas lahan 13,45 hektare yang terdiri atas hotel, kolam renang (pemandian) dan kebun pisang dan tempat bermain yang terbatas. Biasanya masyarakat Jember dan luar kota Jember menikmati liburan di obyek wisata Rembangan, karena panorama di puncak Rembangan sangat menawan. Pada hari-hari libur, jumlah pengunjung meningkat, baik kunjungan wisata maupun menginap di hotel. Namun tidak selalu penuh kamar di hotel Rembangan. 

Masyarakat yang berlibur di obyek wisata Rembangan tidak perlu khawatir dengan makanan karena pengelola hotel Rembangan sudah menyiapkan makanan khas obyek wisata Rembangan yakni pisang agung goreng keju dan teh jahe. Anda bisa menikmati pisang keju yang sangat lezat dan teh jahe yang spesial di Rembangan. 

Menurut salah seorang karyawan di Rembangan teh jahe  adalah minuman khas Rembangan yang merupakan racikan sendiri dengan komposisi yang tepat sehingga rasanya sangat nikmat. Hotel dan restoran Rembangan sudah diperindah dengan nuansa yang asri sehingga pengunjung bisa menikmati dengan nyaman dan merasa betah di puncak Rembangan.


Sumber :
pariwisatajbr.blogspot.com
eastjava.com
sunanarinal.wordpress.com

Friday, May 3, 2013

Pabrik Es Talangsari


pabrik-es-tegalsari.jpg

Pabrik es berada di Jalan KH Siddiq Lingkungan Talangsari Kelurahan Jember Kidul Kecamatan Kaliwates.

Pabrik itu berada di lahan seluas 6.015 meter persegi. Namun tidak semua areal dipakai sebagai lokasi pabrik. Pabrik tidak sampai menempati separo areal itu. Ia berada di pojok selatan timur di lahan tersebut.

Sisa lahan ditempati bangunan. Bangunan itu berupa kantor dan perumahan milik kantor tersebut. Sisanya masih kosong dan dijadikan halaman, tempat parkir dan jalan keluar masuk.

Bangunan selain pabrik es akan dibongkar karena akan digunakan menjadi sebuah pusat perbelanjaan dengan bentuk supermarket, dengan luas 3.000 meter persegi.

Sebuah perusahaan ritel ternama di Indonesia yang bentuknya sudah perusahaan terbuka. Perusahaan ritel ini bergerak di bidang perdagangan kelas menengah ke atas dan berbentuk supermarket dan hipermarket.

PT Panca Wira Usaha (Wira Jatim Group) merupakan BUMD milik Pemprov Jatim. BUMD ini mempunyai sejumlah unit usaha, di antaranya pabrik es. Pabrik Es Telengsari hanya satu unit usaha pabrik es dari sejumlah pabrik es yang dimiliki di kabupaten lain seperti di Situbondo, Banyuwangi, juga Pandaan Pasuruan.

Pabrik Es Telengsari merupakan aset yang diambil alih pemerintah pusat dari tangan kolonial Belanda. Aset itu kemudian diserahkan kepada Pemprov di tahun 1962.

Pabrik itu sendiri berdiri di tahun 1915. Tidak aneh, bangunan utama yang menjadi kantor pabrik tersebut berupa bangunan era kolonial.

Sedangkan pabrik es itu sendiri masih tetap beroperasi. Kini pabrik itu memproduksi 500 - 600 balok es setiap hari. Produksi yang terbilang tidak banyak jika dibandingkan beberapa tahun silam. Ketika jaya, pabrik itu bisa memproduksi 1.200 balok per hari.

Pabrik itu memenuhi kebutuhan es skala industri dan perdagangan. Nelayan di Puger membeli es di pabrik ini untuk mengawetkan ikan. Mitra Tani, perusahaan yang memproduksi kedelai edamame beku juga menjadi pelanggan tetap pabrik tersebut.

Rencananya nanti pabrik akan bersebelahan dengan perbelanjaan itu.



Sumber : surabaya.tribunnews.com

Related Posts