Dr. Yossi Wibisono, S.TP, MP ketika mendemonstrasikan tatacara pembuatan obat nyamuk formulasi Go Green d Laboratorium Analisis Polije
Teknologi Aman, Mudah dan Murah Memberantas Nyamuk
Jember- Salah satu dampak musim hujan adalah banyaknya genangan air yang kalau tidak diwaspadai, akan menjadi media berkembang biaknya nyamuk. Politeknik Negeri Jember (Polije) sebagai pusat pengembangan teknologi terapan (campus of applied science) telah banyak memunculkan teknologi tepat guna yang manfaatnya telah banyak dirasakan oleh masyarakat.
Salah satunya adalah obat nyamuk formulasi go green. Pada umumnya masyarakat menggunakan obat nyamuk bakar atau semprot yang disamping harganya relatif menguras kantong juga menghasilkan asap atau bau yang cukup mengganggu.
Menurut Dr. Yossi Wibisono, S.TP, MP peneliti bidang Teknologi Pangan, bahan dan tatacara pembuatan obat nyamuk formulasi go green sangatlah sederhana. “Bahannya tediri dari 200 ml air, 50 gram gula merah, 1 gram ragi roti dan botol plastik bekas kemasan air mineral yang ukuran 1,5 liter” papar Yossi Wibisono. menurutnya tahapan pembuatannya dimulai dengan memotong botol plastik menjadi 2 bagian, campurkan gula merah dengan air panas dan biarkan sampai dingin. Selanjutnya dituangkan ke potongan botol plastik bagian bawah dan ditambahkan ragi, yang akan menghasilkan karbondioksida (CO2). Kemudian masukkan potongan botol plastik bagian atas dengan posisi terbalik seperti corong serta selanjutnya dibungkus dengan plastik warna hitam dan siap dipergunakan. Penempatannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan, bisa di pojok kamar tidur, ruang keluarga atau dimanapun diperlukan.
Menurut Yossi Wibisono yang juga Dosen Program Studi Teknologi Industri Pangan, pada prinsipnya nyamuk mengginggit manusia karena manusia bernafas dan mengeluarkan CO2. Selanjutnya hasil fermentasi larutan gula merah dan ragi roti disamping menghasilkan CO2 juga menghasilkan asam yang merangsang nyamuk atau serangga lain untuk masuk ke corong tempat obat nyamuk tersebut. “Dibungkusnya botol plastik tempat obat nyamuk tersebut dengan plastik warna hitam, karena nyamuk sangat menyukai kegelapan atau hitam”, tambah Yossi Wibisono.
Pemberantasan nyamuk yang paling aman, efektif, efisien dan ramah lingkungan adalah dengan memutus mata rantai siklus perkembangan biakannya. Metode dimaksud yang biasa dikenal masyarakat dengan 3 M, menguras secara berkala tempat penampungan air, menutup tempat apapun yang berpotensi dapat air merembes serta mengubur barang apapun yang dapat menjadi tempat bertelurnya nyamuk. Dengan penemuan obat nyamuk yang sederhana, irit, efektif dan ramah lingkungan ini agar mudah dipahami dan dilaksanakan oleh masyarakat. “penemuan formula ini sengaja tidak dipatenkan dengan tujuan untuk mengedukasi dan pemberdayaan dan agar mudah dipraktekkan oleh masyarakat. Dan terbukti 100% lebih efektif dibanding pestisida berbahaya dan masa aktif formulasi ini selama 2 minggu” imbuhnya.
Formula ini sudah banyak dicoba dan berhasil oleh sebagian sivitas akademik Polije, masyarakat dan keluarga dari mahasiswa Akademik Komunitas di Nganjuk, Sidoarjo dan Temanggung.(sus/sal)
Sumber : http://www.jemberpost.com
No comments:
Post a Comment