Bagi para vegetarian, mendengar kata “edamame” mungkin sudah tidak asing lagi. Edamame biasa ditemui pada beberapa restoran Jepang atau masakan Asia Timur. Edamame merupakan kacang kedelai berwarna hijau yang lebih muda daripada kacang kedelai pada umumnya.
Menurut sejarah, edamame adalah tanaman yang dibudidayakan di Tiongkok pada tahun 200 SM sebagai tanaman obat. Kemudian edamame pun mulai dipasarkan di Jepang pada tahun 972 M.
Semakin berkembangnya perdagangan antarnegara, pada abad ke-19 edamame mulai tersebar ke berbagai penjuru negara tujuan perdagangan, antara lain Jepang, Korea, India, Australia, Amerika, dan Indonesia.
Di Indonesia sendiri, edamame adalah salah satu komoditi ekspor andalan Jember, Jawa Timur (Jatim). Bahkan, edamame sudah mendunia sejak 20 tahun lalu. Edamame diproduksi oleh salah satu perusahaan perkebunan, dengan memproduksi sebanyak 9.000 ton setiap tahunnya yang dipanen oleh para petani Jember di atas lahan kebun seluas 1.500 hektare.
Dikutip dari Liputan6, dari 9.000 ton setiap tahunnya, sebesar 85 persen untuk ekspor dan 15 persen lainnya untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Jika dihitung kembali, sekitar 7.650 ton untuk pasar ekspor dan sisanya 1.350 ton untuk dijual di dalam negeri.
Edamame biasa dipanen ketika masih muda, lunak, dan hijau. Kacang kedelai ini sering dijadikan sebagai camilan karena tinggi akan protein nabati. Selain tinggi nutrisi, edamame juga tinggi antioksidan, rendah kalori, bebas gula, dan tidak mengandung kolesterol.
Selain manfaat di atas, ternyata edamame juga memiliki banyak manfaat lainnya. Berikut manfaatnya.
Meningkatkan daya tahan tubuh
Cuaca yang tidak menentu dapat memengaruhi daya tahan tubuh. Dengan mengonsumsi edamame, daya tahan tubuh dapat terpenuhi dengan baik. Hal tersebut dikarenakan edamame memiliki kandungan gizi berupa vitamin C dan B.
Menjaga kesehatan jantung
Kandungan antioksidan yang tinggi dalam edamame dapat menghancurkan lemak yang menumpuk di dalam tubuh. Lemak tersebut dapat memicu penyakit jantung dan darah tinggi.
Pada sebuah studi, 50 gram protein kedelai per hari mampu membantu menurunkan kadar kolesterol LDL sebesar 3 persen.
Studi ulasan lain juga menunjukkan bahwa konsumsi 47 gram protein kedelai setiap hari dapat mengurangi kadar kolesterol sebanyak 9,3 persen dan kolesterol LDL sebesar 12,9 persen.
Mengurangi risiko kanker
Kacang edamame yang mengandung isoflavin mampu mengurangi risiko kanker prostat dan kanker payudara.
Isovlafin merupakan senyawa yang berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh manusia sebagai pencegah sel kanker.
Menurut Journal of Agricultural and Food Chemistry, salah satu isoflavin utama yang disebut genistein dinilai memiliki kandungan antioksidan yang tinggi dan mampu menghambat pertumbuhan sel kanker.
Melancarkan pencernaan
Memiliki kandungan serat yang tinggi, kacang edamame dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan pada manusia. Dengan begitu, cocok untuk dikonsumsi Kawan GNFI yang sedang dalam program diet.
Tidak hanya itu, edamame juga berfungsi sebagai penahan nafsu makan secara alami karena kandungan kabohidrat kompleks yang ada.
Mempercepat proses pembekuan darah
Kandungan vitamin K pada edamame dapat mempercepat proses pembekuan darah. Hal tersebut sangat baik untuk mempercepat proses penyembuhan saat ada bagian tubuh yang terluka.
Menjaga kesehatan mata
Dengan mengandung vitamin A, kacang edamame baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan mata dan mencegah penyakit mata, seperti katarak.
Pada proses melihat vitamin A berperan sebagai retinal yang merupakan komponen dari zat penglihat rhodopsin. Zat tersebut yang membuat mata kita dapat melihat dalam kondisi minim cahaya.
Itulah manfaat dari edamame. Bagi Kawan GNFI yang akan mengonsumsi edamame, pilihlah edamame yang segar.
Namun, bagi Kawan GNFI yang memiliki alergi terhadap kedelai, sebaiknya tidak mengonsumsi edamame karena akan menimbulkan gejala, seperti gatal dan bengkak pada kulit.
Sumber :
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/17/edamame-jember-mendunia
No comments:
Post a Comment