Sunday, July 12, 2015

Sejarah Letusan Gunung Raung

Ternyata Gunung Raung Telah Meletus Sebanyak 61 Kali

Gunung raung merupakan gunung berapi aktif dengan ketinggian 3.332 mdpl. Sejarah letusan tercatat gunung raung telah meletus sebanyak 61 meletus.

Gunung raung meletus pertama kali pada tahun 1586. Letusan pertama ini merupakan letusan yang dahsyat karena mengakibatkan semua wilayah disekitarnya rusak dan memakan banyak korban jiwa.

Selama periode 1953 hingga 1903 tercatat terdapat 20 letusan gunung raung.

Pada tahun 1597 tepatnya 11 tahun setelah meledaknya letusan pertama, gunung ini kembali meletus dengan dahsyat yang tak kalah dengan letusan yang pertama. Pada letusan ini terjadi erupsi eksplosif yang menelan korban jiwa.

Letusan dahsyat kembali terjadi pada tahun 1638. Kali ini gunung raung mengakibatkan bencana banjir besar dan lahar yang menerjang di daerah antara kali setail, kecamatan sempu dan kali klatak, kecamatan kalipuro, banyuwangi.

Namun letusan yang paling dahsyat terjadi pada tahun 1730. Pada letusan ini erupsi eksplosif disertai dengan hujan abu serta lahar. Bahkan wilayah terdampak erupsi meluas dibanding letusan dahsyat pertama, kedua dan ketiga. Korban jiwa pun kembali berjatuhan pada letusan ini.

Setelah letusan pada tahun 1730 terjadi, gunung raung meletus lagi namun tidak sampai menimbulkan korban. Hanya terjadi hujan abu lebat dan suara bergerumuh yang menyelimuti 3 kabupaten disekitarnya, yaitu besuki, situbondo dan probolinggo.

Sempat 44 tahun tenang, akhirnya gunung raung menunjukkan aktivitasnya pada tahun 1859. 5 tahun kemudian tepatnya pada tanggal 6 juli 1864 gunung raung mengeluarkan abu vulkaniknya disertai suara gemuruh yang mengakibatkan sinar matahari tertutup hingga siang hari menjadi gelap.

Selanjutnya tahun 1881, 1885, 1890, 1896, terjadi aktivitas vulkanik yang mengakibatkan suara gemuruh, Paroksisma, hujan abu tipis di kawasan Banyuwangi. Dan gempa bumi di kawasan Besuki, Situbondo. Hingga akhirnya pada 16 Februari 1902 muncul kerucut pusat.

Pada periode 1913-1924 terdapat 7 letusan yang terjadi secara berturut turut di tahun selanjutnya. Ledakan pertama terjadi 1913 antara bulan Mei hingga Desember Gunung Raung kembeli bergemuruh, bahkan terjadi dentuman keras. Hal yang sama terjadi tiga tahun berturut-turut. Yakni tahun 1915, 1916 dan 1917. Aliran lava di dalam kaldera terjadi tahun 1921 dan 1924.


Pada tahun 1927 aktivitas vulkanik gunung raung kembali meningkat. Letusan asap cendewan dan hujan abu sejauh 30 kilometer keluar dari puncaknya. Ditahun yang sama, tepatnya 2 Agustus-Oktober terdengar dentuman bom dan terlontar sejauh 500 meter. setahun berikutnya, 1928 terlihat celah merah di dasar kaldera dan mengeluarkan lava.

Pada periode 1928 hingga 1999 tercata terdapat 31 catatan letusan Gunung Raung yang terjadi antara tahun 1928-1999, yaitu letusan pada tahun 1928, 1929, 1933, 1936, 1937, 1938-1939, 1940, 1941, 1943, 1944-1945, 1953, 1955, 1956, 1971, 1973, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1982, 1985, 1987-1989, 1990, 1991, 1993, 1994, 1995, 1995(?), 1997, dan 1999.

Setelah sekian lama tidak menunjukkan aktivitasnya, akhirnya aktivitas vulkanik Gunung Raung kembali meningkat pada 17 Oktober 2012. Statusnya yang normal naik menjadi waspada. satu hari kemudian. Satellite nasa mendeteksi adanya satu lubang magma. Tak berapa lama kemudian, tepatnya 22 Oktober 2012 statusnya kembali naik menjadi siaga.

Dan baru baru ini pada 2015, gunung raung mengeluarkan abu vulkaniknya hingga mencapai pulau bali dan mengeluarkan larva yang memijar. Hal ini mengakibatkan 5 bandara yang berada di sekitar gunung raung tutup. 5 bandara tersebut diantaranya adalah bandara blimbingsari (banyuwangi), Bandara Notohadinegoro (Jember) Bandara Ngurah Rai (Bali), Bandara Internasional Lombok (Lombok), dan Bandara Selaparang (Lombok). Selain itu penerbangan yang melewati langit gunung raung dibatalkan.

Jika ditotal dengan data yang ada di Wikipedia, gunung raung pernah meletus sebanyak 61 kali. Termasuk pada tahun 2015 ini.


Sumber :
http://www.asliindonesia.net/2015/07/ternyata-gunung-raung-telah-meletus.html

No comments:

Post a Comment

Related Posts