Sunday, December 22, 2019

Tol Probolinggo – Lumajang Dirancang 2020, Dikerjakan 2021

Impian masyarakat Lumajang untuk memilik jalur bebas hambatan bakal jadi nyata. Sebab, setelah terbit Perpres, tahapan berikutnya adalah perencanaan sampai pembukaan lahan. Baru pada 2021 pekerjaan sudah bisa dimulai.

Terbitnya Perpres itu membuat semua pihak gembira. Rasanya mimpi punya tol Lumajang-Probolinggo jadi nyata. “Perencanaan dan pembukaan lahan pada 2020. Pengerjaan proyeknya kemungkinan akan dilakukan pada 2021,” ungkap Bupati Thoriqul Haq, kemarin.

Cak Thoriq sapaan akrab bupati menjelaskan, Presiden RI Ir Joko Widodo sudah menyetujui, bahkan menandatangani jalan tol Probolinggo-Lumajang sebagai pekerjaan prioritas program nasional. Anggaran yang akan tergelontorkan untuk jalan tol nanti senilai Rp 4,7 triliun bersumber dari APBN.

Perencanaan awal adalah sosialisasi kepada warga khususnya daerah Randuagung, Klakah, dan Ranuyoso. Karena daerah tersebut adalah daerah yang bakal dilewati jalan tol nanti. Tentunya ada pembebasan lahan yang nanti akan dilakukan negosiasi.

Bupati juga menjelaskan tentang pelebaran jalan yang saat ini sudah dalam pengerjaan. Jalan yang menghubungkan 2 kecamatan tersebut adalah senilai Rp 454 miliar.

Retno Wulan Andari, Plt Kepala Bappeda Lumajang, mengatakan proses pengerjaan proyek tol tersebut masih dalam tahap perencanaan. “Masih merencanakan dan membahas Perpres yang baru turun dari pusat,” jelasnya.

Dalam tahap pelaksanaannya menurut dia sangat tidak memungkinkan proyek terselenggara pada 2020. Sebab, tinggal hitungan hari. Sama dengan bupati, Retno mengatakan kemungkinan tol itu dikerjakan mulai 2021. “Kemungkinan besar begitu. Karena sekarang masih perencanaan,” pungkasnya.


Sumber :
https://radarjember.jawapos.com/berita-daerah/lumajang-hari-ini/21/12/2019/tol-probolinggo-lumajang-dirancang-2020-dikerjakan-2021

Wednesday, December 4, 2019

Daun Tembakau Jadi Motif Khas Batik Jember


Daun Tembakau dan Ragam Tumbuhan Jadi Motif Khas Batik Jember

Batik Jember menjadi salah satu kerajinan khas Jawa Timur yang dipamerkan di Batik Fashion Fair 2019 pada 27 hingga 1 Desember 2019, di Exhibition Hall Grand City Surabaya.

Dalam pameran yang digelar oleh Debindo Mitra Tama itu, Batik Jember dipamerkan di booth Pemerintah Kabupaten Jember dengan ornamen kayu menjulang tinggi.

Jadi, tak susah untuk menemukan booth Batik Jember di pameran Batik Fashion Fair 2019.

Melalui pameran ini, baik pengrajin hingga Pemkab Jember memiliki satu visi yakni, mengenalkan Batik Jember ke khalayak luas sebagai salah satu kerajinan khas Jawa Timur.

Hal itu seperti yang disampaikan Nurul Hidayah, salah seorang pengrajin Batik Jember saat ditemui, Jumat (29/11/2019).

Nurul mengatakan, para pengrajin batik maupun kerajinan tangan lainnya tak pernah putus komunikasi dengan pemerintah.

“Sehingga, ketika mereka memiliki info pameran, entah di dalam kota maupun di luar kota atau bahkan luar pulau sekalipun, pihak terkait akan memberikan info kepada kami,” terang Nurul.


Sejarah Batik Jember

Dilansir dari situs infobatik.id, Batik Jember banyak bergambarkan daun tembakau. Bukan tanpa alasan, hal itu karena Jember banyak dikenal sebagai kota penghasil tembakau tebesar di Indonesia.

Selain tembakau, Batik Jember juga banyak berhiaskan rokok, cokat, serta budaya. Hal ini selaras dengan identitas Jember yang terdiri dari 4C yakni, coklat, tembakau, kopi, dan budaya.

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 10 Jember, Marnis menjelaskan, kebanyakan Batik Jember menggunakan motif daun tembakau atau tumbuhan yang terkenal di Jember seperti kopi dan coklat.

Di Jember, kegiatan membatik sudah ada sejak zaman Belanda atau saat Batik Pekalongan populer di Eropa.

Meski sejarah tak pernah mencatat kapan kegiatan membatik di Jember dimulai, namun pada 2010 lalu produsen Batik Rolla kembali mengangkat Batik Jember hingga ditasbihkan sebagai kerajinan khas daerah.

Pada saat itu, Batik Jember sudah tidak lagi mengikuti motif seperti Batik Solo maupun Yogyakarta, melainkan motif yang bebas dan kontemporer.


Ciri Motif Batik Jember

Motif batik di tiap daerah tentu memiliki ciri yang memiliki arti filosofis atau merepresentasikan suatu daerah.

Batik Jember pun begitu. Motif yang digunakan Batik Jember adalah daun tembakau, selain dua tumbuhan lain seperti kopi dan coklat.

Daun tembakau dipilih sebagai motif Batik Jember lantaran memiliki kedekatan makna dengan Jember.

Jember merupakan kabupaten penghasil tembakau terbesar di Indonesia.

Kedekatan masyarakat Jember dengan tembakaunya yang khas itu bahkan sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari.

Misalkan ada acara seperti pernikahan, syukuran, atau tahlilan, tembakau akan menjadi suguhan untuk tamu.

Maka dari itu, kedekatan masyarakat Jember terhadap tembakau memberikan semacam pengaruh terhadap batik khas Jember.

Selain daun tembakau, masyarakat Jember juga kerap memproduksi kain batik dengan motif tanaman lainnya, seperti Ornamen Daun Kopi, Buah Naga, dan sebagainya.

Sama halnya dengan tembakau, kopi dan buah naga juga termasuk hasil pertanian yang cukup terkenal di Jember.

Ciri khas kekayaan alam inilah yang menjadi inspirasi lahirnya motif kain batik di Jember.


Sumber
https://surabaya.tribunnews.com/2019/11/30/daun-tembakau-dan-ragam-tumbuhan-jadi-motif-khas-batik-jember?page=all.
https://www.facebook.com/pg/Batik-Sumberjambe-Batik-Khas-Jember-1741959492733437/posts/

Related Posts