Thursday, November 26, 2020

Tiara Andini Raih AMI Awards 2020

Menang AMI Awards 2020, Tiara Andini Dapat Nasihat Yovie Widianto dan Vidi Aldiano 

04/12/2020

Penyanyi jebolan Indonesia Idol Tiara Andini berhasil meraih penghargaan sebagai "Pendatang Baru Terbaik Terbaik" dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2020. Usai mendapat penghargaan tersebut, Tiara pun membawa pialanya ke belakang panggung. 

Kemenangan Tiara ini pun dipuji oleh penyanyi lainnya. Bahkan, beberapa penyanyi lainnya pun turut memberi nasihat kepada Tiara. 

Salah satunya pianis Yovie Widianto yang kala itu juga mendapatkan nominasi terbanyak pada Aungerah Musik Award. Pasalnya, dia mengantongi tujuh nominasi melalui karya-karyanya bersama band Yovie and Nuno. 

"Semoga ini membuka jalan karier kamu untuk lebih baik lagi, lebih hebat lagi," ujar Yovie kepada Tiara melalui akun YouTube pribadinya seperti yang dikutip Kompas.com pada Jumat (4/12/2020). Tidak hanya Yovie, penyanyi Vidi Aldiano juga turut dalam memberikan nasihat terhadap Tiara. 

Menurut Vidi, Tiara punya penggemar banyak karena dia bisa menjadi dirinya sendiri apa adanya tanpa perlu pencitraan. Sebab sebagai publik figur, sangat penting apa adanya dibanding pencitraan hanya di depan layar kaca. 

"Kayaknya you have a great start, kayaknya yang bikin banyak orang dukung kamu itu adalah you are who you are, tidak ada fake dan itu penting. Sebab orang kayaknya bisa related sama kamu juga," kata Vidi. 

Vidi berharap Tiara mempertahankan attitude-nya yang baik meski kariernya kini sudah melonjak. Dia menasihati untuk tetap rendah meski saat ini Tiara sudah menjadi bintang dan dikenal publik. 

"Jadi stay you, penting untuk jaga attitude juga. Karena tiara meski achievement-nya banyak, bisa tetap terus membumi. Jangan sampai semakin ngerasa diva," tutur dia.

https://www.kompas.com/hype/read/2020/12/04/201923366/menang-ami-awards-2020-tiara-andini-dapat-nasihat-yovie-widianto-dan-vidi.


Raih Penghargaan Pendatang Baru Terbaik

27 Nov 2020

Nama Tiara Andini tentunya sudah tak asing di telinga masyarakat Indonesia. Runner Up Indonesia Idol 2020 ini sudah sukses menyita perhatian masyarakat Indonesia sejak audisi. Setelah dinobatkan menjadi runner up Indonesia Idol 2020, penyanyi dengan nama lengkap Tiara Anugrah Eko Setya Andini ini semakin memikat perhatian penikmat musik Indonesia.

Mengawali karier sebagai peserta Indonesian Idol musim kesepuluh, kini Tiara Andini semakin sukses di industri hiburan Tanah Air. Sepanjang tahun 2020, penyanyi berusia 21 tahun ini sudah merilsi 3 singel lagu. Lagunya pun sukses di pasaran dan membuatnya semakin dicintai oleh para penggemarnya. 

Pada 26 November 2020, Tiara Andini menyabet penghargaan pendatang baru terbaik di Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2020. Tiara mendapatkan penghargaan tersebut melalui lagu andalannya yakni Gemintang Hatiku.

Selain sukses meraih penghargaan pendatang baru terbaik AMI Awards 2020, Tiara Andini juga ikut memeriahkan malam puncak AMI Awards ke-23 bareng Lyodra Ginting dan Ziva Magnolya. Peserta tiga besar Indonesian Idol 2019 ini memang selalu menyita perhatian masyarakat Indonesia.

https://hot.liputan6.com/read/4419664/raih-penghargaan-pendatang-baru-terbaik-ini-6-potret-tiara-andini-di-ami-awards-2020

Thursday, August 20, 2020

Komunitas Free Fly Burung Peliharaan

Serunya Latihan Free Fly Burung Peliharaan

Kamis, 16 Juli 2020 | 13:51 WIB


Sekelompok pecinta burung di Jember, Jawa Timur, mempunyai cara unik memanjakan burung kesayangannya.

Dengan latihan khusus, mereka sengaja melepas burung hingga terbang bebas di udara.

Uniknya, burung-burung mereka akan kembali hinggap setelah mendengar tanda panggilan khusus dari sang pemilik.

Sekilas, hobi ini mempunyai resiko tinggi, burung kesayangan bisa saja hilang dan tak kembali. Namun dengan latihan khusus sejak usia anakan, akan membuat burung-burung tersebut menurut perintah pemiliknya.

Burung yang dilepas bebas dan akan kembali menjadi kepuasan tersendiri bagi pemiliknya, dan dari segi harga akan mendongkrak nilai jual burung hingga dua kali lipat dari harga normal. Bahkan hingga puluhan juta rupiah.

Burung yang mereka miliki berjenis paruh bengkok yang terlihat cantik dan lucu, seperti seperti burung love bird, burung nuri, burung makau bahkan burung layang laying.

Pemilik burung menuturkan latihan khusus ini dimulai sejak burung berusia anakan. Lama waktu latihan biasanya memakan waktu 2-3 bulan latihan.


Sumber :
https://www.kompas.tv/article/94356/serunya-latihan-free-fly-burung-peliharaan

Tuesday, August 11, 2020

Pikep, Kol dan Praoto

Istilah Jenis Kendaraan di Masyarakat

Istilah-istilah yang dibahas dalam artikel ini adalah istilah untuk menyebut jenis kendaraan yang berkembang dan digunakan di masyarakat. Khususnya masyarakat di daerah Jember, tempat tinggal penulis.

Beberapa istilah berikut ini masih digunakan. Beberapa yang yang lain sudah jarang dan menjadi arkais.


Pikep

Istilah ini digunakan untuk menyebut kendaraan bak terbuka yang berukuran kecil. Diambil dari nama jenis kendaraan pick up.

Kendaraan ini berupa roda empat dan penumpang serta pengemudi di bagian depan tertutup.


Dapsun

Dari bentuk penulisannya jelas ini berasal dari merk kendaraan "Datsun". Datsun adalah merk kendaraan yang pertama kali dikenal oleh orang Indonesia (khususnya Jember) untuk jenis pikep eh pick up.

Jadi untuk menyebut kendaraan bak terbuka ini orang menyebut montor datsun lambat laun menjadi dapsun karena gugus konsonan ts tidak dikenal oleh penutur Bahasa Jawa. Penutur bahasa Jawa lebih mengenal gugus konsonan ps seperti pada kata kapsul. Ditambah kemampuan baca tulis masyarakat yang rendah sehingga lebih mengandalkan pendengaran daripada membaca langsung merk datsun.

Dapsun kini menjadi kata yang jarang digunakan. Generasi muda sudah menggunakan kata pikep untuk menyebut kendaraan roda empat dengan bak terbuka. Hanya generasi tua yang menyebutnya dapsun.


Kol

Kol adalah jenis kendaraan pengangkut penumpang. Kalau sekarang lebih dikenal dengan nama minibus. Kol adalah kendaraan penumpang yang tidak punya mincong.

Orang Jember membedakan kol dan lin. Padahal bentuk kebdarannya sama persis tetapi beda warna dan pengaturan tempat duduk penumpang.

Lin adalah kendaraan penumpang yang seting khusus sebagai mobil angkutan umum. Berwarna kuning. Memiliki trayek khusus di wilayah kota kabupaten Jember. Tempat diduk penumpang dibuat memanjang dan berhadap-hadapan.

Sementara kol adalah mobil penumpang kendaraan  baik kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Pengaturan tempat duduk seperti asalnya. Pengaturan tempat duduk ala pabriknya.
Kol ini berasal dari merk kendaraan yang banyak untuk jenis ini kala itu yaitu colt.


Praoto

Adalah istilah yang digunakan oleh masyarakat untuk menyebut kendaraan bak terbuka berukuran besar. Dengan bak bagian tempat mengangkut barang terbuat dari kayu. Istilah yang digunakan sekarang adalah truk.

Kata truk yang dimaksud di sini adalah istilah dugunakan oleh orang Indonesia. Karena truk dari bahasa Inggris truck merujuk pada kendaraan pengangkut barang, termasuk pikep.

Kata praoto juga ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ditulis prahoto. Pembacaannya huruf h dilesapkan. Kata prahoto merupakan serapan dari bahasa Belanda.

Kata praoto juga sudah jarang digunakan. Tetapi salah satu mahasiswa Universitas Jember angkatan 2009  yang bernama Erisy Syawiril Ammah masih menggunakan kata praoto untuk menyebut truk. Erisy ini merupakan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Banyuwangi.

Akhir-akhir ini, meskipun budaya dan kemampuan membaca masyarakat sudah jauh berkembang, masih ada fenomena penyebutan seperti di atas. Ada jenis kendaraan elep pembacaan tulisan elef atau elf.

Kata elf ini merujuk pada jenis kendaraan penumpang yang berukuran sedang. Jumlah penumpang yang bisa diangkut mencapai 16 orang. Cukup besar. Istilah yang digunakan oleh sebagian masyarakat dan media untuk menyebut kendaraan ini adalah minibus.

Itulah beberapa nama jenis kendaraan yang pernah beredar dalam masyarakat.


Sumber :
http://pustamun.blogspot.com/2017/02/pikep-dapsun-kol-dan-praoto-istilah.html

Saturday, July 25, 2020

Pangeran Arjasa dan Rara Mangli


Setelah lama menjadi rawa, daerah mulai disinggahi para pendatang dari wilayah majapahitan dan mataraman. Konon diwilayah Jember ini, ada sebuah Kadipaten yang bernama “Gebang Taman”, yang pernah dipimpin oleh adipati Syech Maulana Maghribi.

Menurut cerita kuno, pusat pemerintahan kadipaten ini terletak di wilayah (yang sekarang menjadi kelurahan) Gebang. Dikisahkan lebih lanjut, bahwa adipati mempunyai seorang putri yang pada akhirnya lebih dikenal oleh masyarakat sebagai ‘rara Mangli’.

Sang putri begitu dikagumi karena keanggunan dan kecantikan budi-pekertinya. Dan kabar itu terdengar sampai ke telinga pangeran Arjasa, putra seorang mpu di wilayah kadipaten ‘Gebang Taman’. Maka syair dan syiar jatuh cinta pangeran pun terbawa angin sampai ke taman kadipaten, hingga membuat pipi ‘rara Mangli’ anggur kemerahan.

Gayung bersambut petualangan sepasang anak manusia pun dimulai, malam tak ada yang pekat siang tak ada yang panas, semua tempat menjadi sejuk-terang. Namun bukan cinta namanya, kalau tak menimbulkan kecemburuan dipihak lain, meski dalam arti apapun.

Maka adipati Gebang Taman ‘Syech Maulana Maghribi’ yang tak mau putrinya gelisah, mengutus mpu condro untuk menengahi masalah ini supaya tidak mengumpal menjadi aib. Berangkatlah mpu condro menemui ‘pangeran Arjasa’ untuk menyampaikan keberatan hati sang adipati.

Bukan kisah cinta kalau hanya menerima penolakan begitu saja, apalagi antara ‘rara Mangli’ dan ‘pangeran Arjasa’ sudah mantap untuk ikrar berbagi suka-duka, bergegaslah dijembutnya sang putri impiannya berlari keluar dari taman kadipaten.

Melintaslah mereka berdua dari kampong ke kampong, menerobos semak-belukar pinggir kali dan persawahan, sampailah mereka masuk wilayah desa ‘wates’ namun pada saat itu mereka dicegat ‘mpu Condro’ ketika hendak menyeberang sungai (kali).

‘Mpu Condro’ tak ingin mengecewakan tugas dari adipati, dibawanya sang putri meski terpaksa harus bertarung dengan ‘pangeran Arjasa’. Mendung bergelayut diujung pohon kapuk randu dan mengkudu, ‘rara Mangli’ telah dibawah pergi ‘mpu Condro’ ke kadipaten.

Sementara ‘pangeran Arjasa’ berbasuh luka dan duka dipondoknya, ada seseorang yang mulai berani kembali membangkitkan harapannya yang tertunda, dia adalah ‘pangeran Puger’; yang konon tak lain putra ‘mpu Condro’.

Begitulah, cinta dan kekuasaan itu memang menjadi sebuah konspirasi-romantic yang abadi dari jaman ke jaman; apalagi berbalut dalam kemasan agama dan social-genetik. ‘pangeran Puger’ sebenarnya memang sudah lama tertarik pada keanggunan ‘rara Mangli’, tapi tak pernah kesampaian.

Berangsur-angsur, tempat perpisahan antara ‘pangeran Arjasa dan rara Mangli’ dikenal masyarakat dengan sebutan ‘kaliwates’; hingga sekarang.

Luka tak sampai menunggu bernanah, dan seolah ada yang memanggil dan memberi kabar, ‘mpu Patrang’ masuk ke bilik dengan cepat dibacalah paras luka putranya, lalu sekelebat menyusul ‘mpu Condro’ untuk membawa ‘rara Mangli’ demi putranya.

Demikian, pertemuan dua pendekar santun pun tak bisa menolak sebuah pertarungan dasyhat, hingga mendung tak berani menghujani arena yang telah sempat turun rintik air. ‘Mpu Condro’ jatuh langkah, namun masih tegap ia tak merundukan raga terluka, meski kemudian harus mengakui kemenangan ‘mpu Patrang’.

Tak lama setelah itu, ada utusan kadipaten yang membawa kabar bahwa persoalan akan ditangani langsung oleh adipati ‘Syech Maulana Maghribi’, maka semua yang terlibat persoalan diundang ke kadipaten; tentu saja termasuk ‘mpu Patrang dan pangeran Arjasa’.

Kadipaten ‘Gebang Taman’ dan para kerabatnya telah menunggu sang putri pulang. ‘Taman Wurung’ juga tak kalah gelisah, menanti senyum sang ‘rara’ mambang jingga mengelitik ikan-ikan dan kecebong yang berebut mendorong leli dan teratai.

Akhirnya rombongan ‘rara Mangli’ masuk pendapa, dibarengi ‘mpu Condro dan pangeran Puger’ putranya. Sementara ‘mpu Patrang dan pangeran Arjasa’ selisih waktu tiba di kadipaten, sebab harus menjemput kerabat sebagai saksi, agar segala keputusan bisa lebih bijak diterima.

Semua sudah berkumpul dan hidangan khas ‘gebang taman’ pun juga siap. ‘Syech Maulana Maghribi’ hadir membuka jam langkah, gejolak jiwa sepasang manusia muda menjadi bahasannya. ‘rara Mangli dan pangeran Arjasa’ membuka isi hatinya masing-masing kepada sekalian orang tua dan kerabat.

Akhirnya sang adipati mengambil keputusan dengan menghormati semua pendapat dan semua syarat adapt, bahwa ‘pangeran Arjasa’ diperkenankan mempersunting ‘rara Mangli’ dengan menjalankan laku adat dan adab agama Islam.

Demikian sampailah semuanya, bahu-membahu menyiapkan pesta pora rakyat ‘Gebang Taman’ dan sekitarnya. Tapi tidak bagi sosok pemuda yang tengah bersiap bekal keluar dari biliknya, dan berpamit pada orang tuanya.

Ditinggalkannya rumah itu, ia tanggalkan harapan separuh umurnya, terus berjalan ia ke arah selatan menuju pantai lepas. Sosok itu tak lain sosok yang dikenal orang sebagai ‘pangeran Puger’, bertapa dipantai selatan membendung waktu (menahlukan plawangan) dan ber-muraqabah, sebelum akhirnya bertemu dengan ‘rara Arum’; yang nantinya daerah itu kemudian dikenal dengan ‘jambearum’.


Sumber :
https://www.facebook.com/komunitas.maneweh/photos/a.309722509121011/316411838452078/?type=1&theater
https://lintasjemberblog.wordpress.com/2016/10/15/pemilihan-rtrw-kel-mangli-menyedot-apbd-2016/

Thursday, July 16, 2020

Pembangunan Tol Probowangi Mundur Jadi Akhir 2020

Pandemi, Pembangunan Tol Probowangi Mundur Jadi Akhir 2020


Jumat, 17 Juli 2020

Pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) seksi 1 yang ditargetkan dimulai proses kontruksinya bulan Juli 2020 ini, molor. Pengerjaan konstruksi akan dilakukan di akhir 2020 karena proses pembebasan lahan terganggu pandemi.

“Untuk Probolinggo sendiri kami sudah menyiapkan kontraktor jalan tol. Tapi tanah yang dilakukan pembebasan mengalami keterlambatan karena Covid-19. Mungkin akhir tahun ini baru bisa mengerjakan yang tol Probolinggo,” kata Hari Pratama Direktur Utama Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi kepada Radio Suara Surabaya dalam program Persprektif Bisnis, Jumat (17/7/2020).

Menurutnya, dalam proses pembebasan lahan lebih banyak mengumpulkan pemilik lahan dan masyarakat untuk musyawarah pemberian ganti rugi hingga pembayaran. Namun karena adanya protokol kesehatan untuk meminimalisir kegiatan yang melibatkan banyak orang, proses pembebasan lahan menjadi terhambat.

Dia mengatakan, soal ganti rugi lahan tidak ada hambatan dari pemilik lahan.

“Mereka menerima, masyarakat malah menunggu kapan bisa dilakukan pembayarannya, ya karena pandemi ini tim pembebasan lahan tidak bisa leluasa seperti sebelumnya,” kata Hari.

Ia mengatakan, hingga saat ini, total lahan yang sudah dibebaskan baru 48 hektar dari total 250 hektar atau sekitar 19 persen. Hal ini membuat pihak Jasa Marga terpaksa mengerjakan dahulu lahan yang sudah tersedia untuk pengerjaan Tol Probowangi yang ditergetkan tuntas pada 2025 mendatang.

“Target akhir tetap 2025 selesai. Karea itu, maka pembangunan yang dilakukan bertahap, jadi tidak menunggu tanah selesai 100% . Jadi kami melakukan pembangunan di tanah yang sudah selesai,” lanjut Hari.

Tentang jalur dan rute tol sepanjang 172 KM ini kata Hari tidak banyak mengalami perubahan. Meski begitu dia mengaku, pembangunan Tol Probowangi ini ada tantang tersendiri.

“Untuk pembangunan Tol Probolinggo, kami harus melewati Paiton dimana disitu ada PLTU. Sehingga kami harus melakukan penggalian tanah sedalam 25 meter, yang mana tanah tersebut berbatu.  Sehingga, perlu ada cara khusus untuk mempermudah penggalian, salah satunya dengan peledakan,” terangnya.

“Di lokasi yang dekat dengan PLTU Paiton, kita harus menggali tanah cukup dalam 25 meter dan hasil penyelidikan tanahnya berbatu tidak bisa dilakukan secara konvensional. Kita sudah koordinasi dengan PLN, PLTU, yang memungkinkan adanya peledakan, tapi perlu kita hitung agar tidak mengganggu Paiton,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kresnayana Yahya Enciety Business Consult mengatakan, pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi ini akan mendukung pembangunan ekonomi di kawasan timur Jatim.

Apalagi saat ini, lanjut Kresna, Banyuwangi menjadi salah satu daerah di Jatim dengan daya tarik yang besar di dunia pariwisata. Terbukti dengan didukungnya Banyuwangi International Airport yang semakin memperbesar potensi ekonomi wisata Banyuwangi semakin berkembang.

“Mulai 10 tahun dari sekarang, aktivitas di timur Jatim akan semakin tinggi. Mungkin ke depan akan ada pelabuhan-pelabuhan laut yang aktif dan kemungkinan besar menunjang pariwisata Jatim,” imbuh Kresna.

Sementara Hari Pratama Direktur Utama Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi  (Probowangi) optimis, pembangunan tol koridor timur ini akan membangkitkan ekonomi.

“Saya berterimakasih pada pimpinan daerah Probolinggo, Situbondo dan Banyuwangi yang suppoort dalam pembangunan tol ini. Alangkah baiknya nanti ada bangkitan-bangkitan ekonomi setempat, apalagi tol Situbondo nanti juga akan melewati pemandangan pantai yang indah,” pungkasnya.


Sumber :
https://www.suarasurabaya.net/ekonomibisnis/2020/pandemi-pembangunan-tol-probowangi-mundur-jadi-akhir-2020/

Saturday, June 27, 2020

Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Bakal Dimulai

Kabar Baik! Konstruksi Tol Probolinggo-Banyuwangi Bakal Dimulai

Sabtu, 27 Jun 2020 13:30 WIB

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono ingin segera membangun proyek jalan tol ruas Probolinggo-Banyuwangi yang memiliki panjang 173 kilometer (km). Pembangunan jalan tol tersebut akan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

Basuki menjelaskan, pembangunan infrastruktur seperti jalan tol mampu meningkatkan daya saing Indonesia terhadap negara lain. Infrastruktur, kata Basuki juga menjadi daya tarik bagi investor untuk menanamkan uangnya di tanah air.

"Kalau jalan tol Trans jawa saya sampaikan ada 1.220 km, sekarang sudah sampai ke Probolinggo, tinggal Probolinggo-Banyuwangi 173 km, mudah-mudahan segera kita mulai," kata Basuki dalam video conference, Sabtu (27/6/2020).

Jalan tol Trans Jawa memiliki panjang sekitar 1.220 km, dari situ yang sudah beroperasi tercatat ada 22 ruas sepanjang 1.002 km dan sekitar 218 km masih dalam tahap penyelesaian. Sedangkan untuk ruas Pasuruan Probolinggo sepanjang 45 km masih dalam tahap konstruksi.

Selain jalan tol, Basuki mengungkapkan pihaknya juga sedang mengebut beberapa proyek infrastruktur kepariwisataan, seperti pembangunan wisata Puncak Waringin di NTB, hingga pembangunan jalan penunjang menuju lokasi MotoGP di Mandalika.

"Kemudian percepatan jalan tol, di NTB itu ada Mandalika, termasuk di tiga gili. kemudian bangun jalan dari Bandara Internasional Lombok ke Mandalika untuk 2022 akan ada MotoGP," tutur Basuki.


Sumber :
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-5070536/kabar-baik-konstruksi-tol-probolinggo-banyuwangi-bakal-dimulai

Wednesday, June 3, 2020

Tukang Reparasi di Jember Ciptakan Mobil Listrik

Modal Rp12 Juta, Tukang Reparasi di Jember Sukses Ciptakan Mobil Listrik


Masyarakat Indonesia emang terkenal dengan kekreatifitasannya, seperti halnya yang dilakukan seorang tukang reparasi barang elektronik asal Jember, Sasmito.

Berbekal ilmu yang didapatkannya dari YouTube, ayah dua anak tersebut berhasil menciptakan sebuah mobil listrik menggunakan kedua tangannya sendiri.

Seperti dilansir dari Kompas.com, ide membuat mobil listrik sendiri bermula dari grup Facebook komunitas sepeda motor listrik tempat dia bergabung pada tahun 2016 silam.

Dari situ lah, Sasmito kemudian berkenalan dengan teman-teman yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan mobil listrik.

Bermodal sepeda listrik yang dia beli pada tahun 2012, pria asal Dusun Kraton, Desa Wonoasri ini pun membeli baterai dan control baru sebelum kemudian melakukan modifikasi.

Menghabiskan waktu selama setengah bulan untuk proses perakitan, total Sasmito mengeluarkan uang Rp 12 juta hingga mobil listrik ciptaannya tersebut benar-benar jadi.

“Setengah bulan sudah bisa dirakit, tapi perlu penyempurnaan,” cerita pria lulusan SMP PGRI 1 Tumpurejo tersebut.

Saat ini, mobil tersebut seringkali digunakan Sasmito untuk sehari-hari seperti mengantarkan anak ke sekolah ataupun pergi ke pasar yang memiliki jarak 20 kilometer dari rumah.

Sasmito menambahkan, mobil listrik ciptaannya tersebut membuat pengeluaran yang selama ini digunakan untuk membeli bahan bakar berkurang drastis.

Sebagai perbandingan, jika sepeda motor menghabiskan satu liter bensin seharga Rp 8.000, mobil ini hanya memerlukan daya 900 watt atau sekitar Rp 1.600.

Selain irit, Sasmito merasa bahwa penggunaan mobil listrik tersebut dapat mengurangi polusi udara yang makin hari semakin memprihatinkan.

“Naik mobil listrik ini juga untuk mengurangi polusi udara,” tutupnya.

Wah, keren ya sob! Gimana, kalian juga pada tertarik nggak nih bikin mobil listrik sendiri seperti Pak Sasmito?


Sumber :
https://hai.grid.id/read/072178449/modal-rp12-juta-tukang-reparasi-di-jember-sukses-ciptakan-mobil-listrik?page=all

Friday, April 10, 2020

Nama Desa, Kelurahan 7 Kecamatan di Jember

Jumlah dan Nama Desa / Kelurahan & Kecamatan di Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur

Provinsi Jawa Timur menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 56 Tahun 2015 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan disebutkan sebagai salah satu dari sebanyak 34 Provinsi di Indonesia. Di provinsi ini terdapat sebanyak 7.724 desa, 777 kelurahan, dan 664 kecamatan yang tersebar di 29 kabupaten dan 9 kota. Salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur adalah Kabupaten Jember.

Dari tabel di bawah ini dapat dilihat bahwa di Kabupaten Jember terdapat sebanyak 226 Desa, dan 22 Kelurahan yang tersebar di sebanyak 31 Kecamatan. Dengan sejumlah desa tersebut, Kabupaten Jember berada di Peringkat Ke – 16 dalam Daftar Kabupaten / Kota dengan Jumlah Desa Terbanyak di Provinsi Jawa Timur.

Sebanyak 3 kecamatan yaitu Kecamatan Kalisat, Kecamatan Puger, dan Kecamatan Sukowonodengan jumlah desa masing-masing sebanyak 12 desa merupakan Kecamatan dengan Jumlah Desa Terbanyak di Kabupaten Jember, dan Peringkat ke – 48 sebagai Kecamatan dengan Jumlah Desa Terbanyak di Provinsi Jawa Timur.

1. Kec. Ajung  (7 Desa)
● Desa Ajung ● Desa Klompangan ● Desa Mangaran ● Desa Pancakarya ● Desa Rowoindah ● Desa Sukamakmur ● Desa Wirowongso

2 Kec. Ambulu  (7 Desa)
● Desa Ambulu ● Desa Andongsari ● Desa Karanganyar ● Desa Pontang ● Desa Sabrang ● Desa Sumberejo ● Desa Tegalsari

3 Kec. Arjasa  (6 Desa)
● Desa Arjasa ● Desa Biting ● Desa Candijati ● Desa Darsono ● Desa Kamal ● Desa Kemuninglor

4 Kec. Balung  (8 Desa)
● Desa Balungkidul ● Desa Balungkulon ● Desa Balunglor ● Desa Curahlele ● Desa Gumelar ● Desa Karang Semanding ● Desa Karangduren ● Desa Tutul

5 Kec. Bangsalsari  (11 Desa)
● Desa Badean ● Desa Bangsalsari ● Desa Banjarsari ● Desa Curahkalong ● Desa Gambirono ● Desa Karangsono ● Desa Langkap ● Desa Petung ● Desa Sukorejo ● Desa Tisnogambar ● Desa Tugusari

6 Kec. Gumukmas  (8 Desa)
● Desa Bagorejo ● Desa Gumukmas ● Desa Karangrejo ● Desa Kepanjen ● Desa Mayangan ● Desa Menampu ● Desa Purwoasri ● Desa Tembokrejo

7 Kec. Jelbuk  (6 Desa)
● Desa Jelbuk ● Desa Panduman ● Desa Sucopangepok ● Desa Sugerkidul ● Desa Sukojember ● Desa Sukowiryo

8 Kec. Jenggawah  (8 Desa)
● Desa Cangkring ● Desa Jatimulyo ● Desa Jatisari ● Desa Jenggawah ● Desa Kemuningsarikidul ● Desa Kertonegoro ● Desa Sruni ● Desa Wonojati

9 Kec. Jombang  (6 Desa)
● Desa Jombang ● Desa Keting ● Desa Ngampelrejo ● Desa Padomasan ● Desa Sarimulyo ● Desa Wringinagung

10. Kec. Kalisat  (12 Desa)
● Desa Ajung ● Desa Gambiran ● Desa Glagahwero ● Desa Gumuksari ● Desa Kalisat ● Desa Patempuran ● Desa Plalangan ● Desa Sebanen ● Desa Sukoreno ● Desa Sumberjeruk ● Desa Sumberkalong ● Desa Sumberketempa

11 Kec. Kaliwates  (7 Kelurahan)
● Kel. Jemberkidul ● Kel. Kaliwates ● Kel. Kebonagung ● Kel. Kepatihan ● Kel. Mangli ● Kel. Sempusari ● Kel. Tegalbesar

12 Kec. Kencong  (5 Desa)
● Desa Cakru ● Desa Kencong ● Desa Kraton ● Desa Paseban ● Desa Wonorejo

13 Kec. Ledokombo  (10 Desa)
● Desa Karangpaiton ● Desa Ledokombo ● Desa Lembengan ● Desa Slateng ● Desa Sukogidri ● Desa Sumberanget ● Desa Sumberbulus ● Desa Sumberlesung ● Desa Sumbersalak ● Desa Suren

14 Kec. Mayang  (7 Desa)
● Desa Mayang ● Desa Mrawan ● Desa Seputih ● Desa Sidomukti ● Desa Sumberkejayan ● Desa Tegalrejo ● Desa Tegalwaru

15  Kec. Mumbulsari  (7 Desa)
● Desa Karang Kedawung ● Desa Kawangrejo ● Desa Lampeji ● Desa Lengkong ● Desa Mumbulsari ● Desa Suco ● Desa Tamansari

16 Kec. Pakusari  (7 Desa)
● Desa Bedadung ● Desa Jatian ● Desa Kertosari ● Desa Pakusari ● Desa Patemon ● Desa Subo ● Desa Sumberpinang

17  Kec. Panti  (7 Desa)
● Desa Glagahwero ● Desa Kemiri ● Desa Kemuning Sari Lor ● Desa Pakis ● Desa Panti ● Desa Serut ● Desa Suci

18 Kec. Patrang  (8 Kelurahan)
● Kel. Banjarsengon ● Kel. Baratan ● Kel. Bintoro ● Kel. Gebang ● Kel. Jemberlor ● Kel. Jumerto ● Kel. Patrang ● Kel. Slawu

19 Kec. Puger  (12 Desa)
● Desa Bagon ● Desa Grenden ● Desa Jambearum ● Desa Kasiyan ● Desa Kasiyan Timur ● Desa Mlokorejo ● Desa Mojomulyo ● Desa Mojosari ● Desa Pugerkulon ● Desa Pugerwetan ● Desa Wonosari ● Desa Wringintelu

20 Kec. Rambipuji  (8 Desa)
● Desa Curahmalang ● Desa Gugut ● Desa Kaliwining ● Desa Nogosari ● Desa Pecoro ● Desa Rambigundam ● Desa Rambipuji ● Desa Rowotamtu

21 Kec. Semboro  (6 Desa)
● Desa Pondokdalem ● Desa Pondokjoyo ● Desa Rejoagung ● Desa Semboro ● Desa Sidomekar ● Desa Sidomulyo

22 Kec. Silo  (9 Desa)
● Desa Garahan ● Desa Harjomulyo ● Desa Karangharjo ● Desa Mulyorejo ● Desa Pace ● Desa Sempolan ● Desa Sidomulyo ● Desa Silo ● Desa Sumberjati

23 Kec. Sukorambi  (5 Desa)
● Desa Dukuhmencek ● Desa Jubung ● Desa Karangpring ● Desa Klungkung ● Desa Sukorambi

24 Kec. Sukowono  (12 Desa)
● Desa Arjasa ● Desa Baletbaru ● Desa Dawuhanmangli ● Desa Mojogemi ● Desa Pocangan ● Desa Sukokerto ● Desa Sukorejo ● Desa Sukosari ● Desa Sukowono ● Desa Sumberdanti ● Desa Sumberwaru ● Desa Sumberwringin

25 Kec. Sumberbaru  (10 Desa)
● Desa Gelang ● Desa Jambesari ● Desa Jamintoro ● Desa Jatiroto ● Desa Kaliglagah ● Desa Karangbayat ● Desa Pringgowirawan ● Desa Rowotengah ● Desa Sumberagung ● Desa Yosorati

26 Kec. Sumberjambe  (9 Desa)
● Desa Cumedak ● Desa Gunungmalang ● Desa Jambearum ● Desa Plerean ● Desa Pringgondani ● Desa Randuagung ● Desa Rowosari ● Desa Sumberjambe ● Desa Sumberpakem

27 Kec. Sumbersari  (7 Kelurahan)
● Kel. Antirogo ● Kel. Karangrejo ● Kel. Kebonsari ● Kel. Kranjingan ● Kel. Sumbersari ● Kel. Tegalgede ● Kel. Wirolegi

28  Kec. Tanggul  (8 Desa)
● Desa Darungan ● Desa Klatakan ● Desa Kramat Sukoharjo ● Desa Manggisan ● Desa Patemon ● Desa Selodakon ● Desa Tanggulkulon ● Desa Tanggulwetan

29 Kec. Tempurejo  (8 Desa)
● Desa Andongrejo ● Desa Curahnongko ● Desa Curahtakir ● Desa Pondokrejo ● Desa Sanenrejo ● Desa Sidodadi ● Desa Tempurejo ● Desa Wonoasri

30 Kec. Umbulsari  (10 Desa)
● Desa Gadingrejo ● Desa Gunungsari ● Desa Mundurejo ● Desa Paleran ● Desa Sidorejo ● Desa Sukoreno ● Desa Tanjungsari ● Desa Tegalwangi ● Desa Umbulrejo ● Desa Umbulsari

31 Kec. Wuluhan  (7 Desa)
● Desa Ampel ● Desa Dukuhdempok ● Desa Glundengan ● Desa Kesilir ● Desa Lojejer ● Desa Tamansari ● Desa Tanjungrejo


Sumber :
http://desawirausaha.blogspot.com/2016/01/jumlah-dan-nama-nama-desa-kelurahan-di-kabupaten-jember-provinsi-jawa-timur-tahun-2015.html?m=1

Saturday, April 4, 2020

Pemkab Jember Terapkan Physical Distancing


Terapkan Physical Distancing Sejumlah Titik, Upaya Pemkab Jember Putus Penyebaran Covid-19

Mar 28, 2020 19:37
   
Pemerintah Kabupaten Jember bersama dengan jajaran Forkompimda Jember, Sabtu (28/3/2020), menerapkan physical distancing dengan menutup sebagian wilayah di perkotaan yang selama ini menjadi pusat keramaian warga.

Ada empat titik yang dilakukan physical distancing. Yakni  akses jalan menuju Alun-zalun Jember, RTH (ruang terbuka hijau) Sumbersari, RTH Mangli, dan  RTH Jalan Gajahmada.

Penutupan ini sebagai upaya pemerintah dalam memutus penyebaran virus corona atau covid-19 di Kabupaten Jember, menyusul adanya  satu warga yang dinyatakan positif corona.

“Physical distancing dengan menutup akses menuju tempat keramaian ini upaya kami dalam memutus penyebaran virus corona. Dan kami bersama dengan jajaran TNI Polri akan terus memerangi dan mencegah penyebaran covid-19. Penutupan ini juga bersifat sementara dan pada jam-jam tertentu tidak ditutup 24 jam,” ujar Bupati Jember dr Faida MMR usai menggelar apel penerapan physical distancing di Kabupaten Jember.

Menurut bupati, pencegahan penyebaran covid-19 bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua, termasuk masyarakat. Pemerintah membuat aturan dan masyarakat mau mematuhinya, maka itu akan memutus penyebaran covid-19.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah mau menunda acara pernikahannya, mau berdiam diri di rumah. Tanpa ada peran dari masyarakat, tentu kami juga tidak mungkin bisa memutus penyebaran covid-19. Dan mengenai adanya satu warga Jember yang positif covid-19, saya imbau warga untuk tidak panik karena yang bersangkutan pun sudah ditangani sesuai standar WHO dengan melakukan karantina,” ujar bupati.

Dengan adanya 1 warga Jember yang positif covid-19, bupati juga menyatakan bahwa Kabupaten Jember menerapkan kejadian luar biasa (KLB) corona dan termasuk kabupaten zona merah covid-19.

Sementara, Kapolres Jember AKBP Aris Supriyono melalui Wakapolres Kompol Wendy Saputra Alfian mengatakan bahwa physical distancing diterapkan di beberapa titik di Kabupaten Jember. Pihak polres pun melakukan penutupan di beberapa titik menuju Alun-Alun Jember.

Beberapa jalur yang ditutup di antaranya Jalan Sultan Agung, Jalan PB Sudirman, Jalan Kartini, dan Jalan Wijaya Kusuma. “Penutupan ini pada jam-jam tertentu. Sabtu akan ditutup sejak pukul 4 sore sampai dini hari. Dan Minggu akan ditutup pada pukul 5 pagi sampai jam 10 siang. Kemudian dilanjutkan pada pukul 1 siang sampai pukul 9 malam,” pungkas wakapolres.


Sumber :
https://www.jatimtimes.com/baca/211690/20200328/193700/terapkan-physical-distancing-sejumlah-titik-upaya-pemkab-jember-putus-penyebaran-covid-19

Sunday, March 1, 2020

Bangunan Ruko Tepi Sungai Jompo Jember Ambruk

Jalan Tepi Sungai Jompo Jember Amblas, 8 Bangunan Ruko Ambruk



Jember - 8 Bangunan rumah toko (Ruko) di tepi Sungai Jompo Jalan Sultan Agung, Jember, ambruk. Penyebabnya, tanah di atas bangunan ruko ini amblas ke sungai yang berada di sisi selatan jalan.
"Kejadian ambruknya tadi sekitar pukul 03.45 WIB tadi, sebelum subuhan kira-kira," kata Securiti Toko Rien Collection, Yasin yang mengetahui kejadian ambruknya ruko tersebut, Senin (2/3/2020).

Yasin yang bekerja menjaga toko tepat di depan ruko yang ambruk itu mengatakan, proses kejadian ambruknya itu berlangsung singkat. "Tidak sampai semenit, setelah diawali suara benda jatuh, ada suara kabel listrik putus gitu, terus langsung brukk ambruk," jelasnya.

Sontak dirinya bersama warga yang melintas di jalan utama itu langsung berduyun-duyun datang ke lokasi. "Kita lihat apa ada korban atau situasinya bagaimana. Ada 8 ruko yang ambruk. Sebelah barat belum ambruk," tandasnya.


Sumber :
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4921282/jalan-tepi-sungai-jompo-jember-amblas-8-bangunan-ruko-ambruk


10 Ruko Kawasan Jompo, Jember Ambruk


TIMESINDONESIA, JEMBER – Komplek ruko di kawasan Jembatan Jompo, Jember, Ambruk. Peristiwa tersebut terjadi Senin (2/3/2020) subuh sekitar pukul 04.00 WIB.

Saat berita ini ditulis, suasana laLu lintas jalan raya kawasan Jompo yang ambruk, Jalan Raya Sultan Agung, Jember macet.


Kompleks Pertokoan di Jalan Sultan Agung Jember Ambruk ke Sungai 

KOMPAS.com – Kompleks pertokoan yang dibangun di atas sepadan sungai Jembatan Jompo di Jalan Sultan Agung, Kecamatan Kaliwates, Jember, ambruk pada Senin (2/3/2020) subuh. Tak ada korban jiwa dalam insiden yang membuat sepuluh bangunan toko itu ambruk. Retaknya jalan yang dibangun di atas sepadan sungai itu sudah diketahui sejak Januari 2019.

Namun tidak diperbaiki, hanya diberi tanda agar tidak dilewati warga. “Saya tahunya dari warga kalau sudah ambruk pukul 5:45 WIB,” kata salah satu pengelola toko, Teguh Abadi kepada Kompas.com di lokasi, Senin.

Teguh mengatakan, toko yang disewa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember itu dikelola adiknya. Sejumlah toko yang berada di sepadan sungai pun telah dikosongkan sejak jalan tersebut retak. “Toko semuanya ambruk ke sungai,” papar dia.

Sementara itu, Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember Arismaya Parahita menambahkan ruko tersebut merupakan aset pemerintah daerah. “Jam 4.00 WIB tadi jembatan jumbo yang diatasnya berdiri aset pemda roboh,” kata dia. Pemkab Jember telah menyiapkan sejumlah bantuan untuk menangani bangunan yang roboh itu.

“Kami juga siapkan sarana untuk persiapan pengurukan di semua material yang mengadang sungai,” papar Arismaya. Untuk mengurangi beban jembatan itu, kendaran roda empat dilarang melintas di wilayah tersebut. "Sementara untuk mobil roda empat harus belok ke arah Gajah Mada dan mencari jalur alternatif lain,” kata Arismaya.

Sumber :
https://regional.kompas.com/read/2020/03/02/08510321/kompleks-pertokoan-di-jalan-sultan-agung-jember-ambruk-ke-sungai.

Thursday, February 6, 2020

Arsitek RS Darurat di Wuhan Lulusan Chung Hua School Jember

Arsitek Huang Xiqiu pernah sekolah Chung Hua School, Jember, Jawa Timur.


REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER --  Arsitek RS Huoshenshan yakni rumah sakit khusus untuk menangani wabah virus Corona di Wuhan, China adalah Huang Xiqiu yang merupakan salah satu alumnus Chung Hua School di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Orang tua Huang juga sempat tinggal di Jember sebelum meninggal dunia.

"Memang benar Huang Xiqiu pernah sekolah Chung Hua School atau disebut Chung Hua Xie Xiao sebelum saya menjadi guru di sana," kata salah satu guru Chung Hua School, Iwan Natawidjaja saat ditemui di Kabupaten Jember, Kamis (6/2).

Pemerintah China membangun RS Houshenshan yang merupakan rumah sakit darurat untuk menangani wabah virus Corona di Wuhan. RS itu dikerjakan selama 10 hari dengan sejumlah fasilitas medis yang lengkap dengan 1.000 tempat tidur itu diresmikan pada 3 Februari 2020.

Desainnya rumah sakit itu dibuat oleh Wuhan CITIC Design Institute and Constructed yang merupakan bagian dari perusahaan konstruksi Tiongkok, China Construction Third Engineeing Bureau Co.Ltd. Namun, di balik kesuksesan pembangunan rumah sakit khusus virus Corona itu, ada tangan dingin arsitek yang mendesainnya yakni Huang Xiqiu yang lahir di Indonesia dan sempat mengenyam pendidikan SD dan SMP di Chung Hua School Jember.

"Saya mengajar di Chung Hua School Jember pada 1958, namun saat itu Huang Xiqiu sudah melanjutkan studinya ke SMA di Surabaya karena saat itu tidak ada SMA di Jember," tutur pria kelahiran tahun 1939 tersebut.

Iwan mengatakan kedua adik Huang Xiqiu, satu perempuan dan satu laki-laki pernah menjadi siswanya di Chung Hua School Jember. Bahkan, orang tua Huang Xiqiu menjadi pengurus di sekolah Tionghoa tersebut.

"Adik-adiknya juga sangat pandai, dan mereka setelah lulus di Chung Hua School mengikuti jejak kakaknya sekolah di Tiongkok juga. Huang Xiqiu dulu juga pernah menjadi ketua organisasi sekolah, mungkin kalau sekarang namanya OSIS," ujarnya.

Chung Hua School merupakan sekolah Tionghoa yang terbesar yang didirikan di Jember. Sekolah tersebut merupakan sekolah yang berada di bawah naungan Tionghoa Hwee Koan.

Sekolah itu menggunakan kurikulum tersendiri yang berbeda dengan sekolah yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda karena mengacu pada kurikulum sekolah China. Chung Hua School menyediakan pendidikan taman kanak-kanak (yu er yen), pendidikan sekolah rendah (siao xie) hingga sekolah menengah pertama (chung xie). Namun, sekolah tersebut ditutup pada 1966 akibat situasi politik Indonesia.


Sumber :
https://www.republika.co.id/berita/q5afm6409/arsitek-rs-darurat-di-wuhan-lulusan-chung-hua-school-jember


Arsitek di balik pembangunan rumah sakit khusus pasien virus Corona di China terungkap. Pria yang berperan dalam pembangunan rumah sakit khusus virus Corona ini disebut-sebut pernah tinggal dan bersekolah di Indonesia.

Gerak cepat mengatasi merebaknya virus Corona, China membangun sebuah rumah sakit khusus. Rumah sakit khusus virus Corona bahkan dikerjakan dalam 10 hari.
Seorang arsitek yang mendesain pembangunan rumah sakit khusus pasien virus Corona di Wuhan, China, disebut-sebut berasal dari Indonesia.

Arsitek bernama Prof Huang Xiqiu adalah warga negara China, namun pernah tinggal di Indonesia, tepatnya di Kabupaten Jember.
Awalnya informasi tersebut beredar di media sosial, terutama di aplikasi percakapan WhatsApp.

Disebutkan juga nama arsitek tersebut yakni Prof Huang Xi Mou, seorang kelahiran Jember yang pernah belajar di SD dan SMP Zhong Hua Xue Xiao.

Sekolah itu sudah tutup sejak tahun 1966.
Letak sekolah itu kini sudah menjadi kompleks Pertokoan Mutiara di Jl Diponegoro, Jember.

Iwan Natawidjaja sendiri adalah salah satu guru di Sekolah Chung Hua.
"Saya mengajar di situ sejak tahun 1959 sampai ditutup tahun 1966," ujar Iwan Natawidjaja.


Sumber :
https://www.facebook.com/infojember/

Monday, January 27, 2020

Tiara Anugrah Indonesian Idol asal Jember

Tiara Anugrah Eka Setyoandini adalah kontestan Indonesian Idol asal Jember yang mempunyai suara emas dan didukung penampilan menarik menjadi daya tarik sendiri. Tiara adalah gadis berusia 17 tahun tersebut berhasil menarik perhatian kelima juri adalah putri cantik dari pasangan Deddy Nugroho dan Yoshida Setyoastri.

Saat mengikuti audisi Indonesian Idol, Tiara mendapat titanium tiket dari Judika.

Suaranya mirip dengan Raisa Andriana, merdu dan lembut. Tak hanya bersuara merdu, gadis asal Jember ini juga memiliki paras yang cantik. Selain bersuara emas, gadis asal Jember ini juga memiliki paras cantik dan imut.

Penampilan Tiara saat Indonesian Idol 2020 dalam babak Spektakuler Show Top 8 sempat meng-ambyarkan panggung hingga menjadi Trending. Yaitu saat menyanyikan lagu Pamer Bojo yang dipopulerkan Didi Kempot.

Terlebih saat menyanyikan lirik yang fenomenal yakni cendol dawet.

Anang Hermansyah, juri Indonesian Idol yang juga berasal dari Jember mengakui Tiara sebagai penyanyi bibit unggul dari kota suwar-suwir. Ari Lasso bahkan tak segan memuji Tiara memiliki kekuatan yang selalu bisa masuk ke dalam mood lagu yang dibawakan.

Dengan penampilan Tiara yang begitu memukau, sehingga tidak heran jika dirinya termasuk dalam deretan kontestan yang mendapatkan vote tertinggi. Berawal dari hobi di bidang tarik suara sejak duduk di bangku taman kanak-kanak (TK), kini Tiara berhasil tampil di Indonesian Idol.

Tiara saat ini masih berusia 18 tahun dan bersekolah di sebuah SMA di Jember. Tiara pernah sekolah di SD Al Furqan Jember. Tiara juga merupakan pelajar alumni SMP Negeri 3 Jember Jawa Timur.


Tiara Anugrah juga kerap mengikuti beberapa ajang kompetisi menyanyi. Tiara juga kerap mencover lagu-lagu favoritnya melalui youtube channelnya. Sebagai warga Jember tentunya tidak heran jika Tiara juga sempat meramaikan ajang Jember Fashion Carnival.


Sumber :
https://surabaya.liputan6.com/read/4108088/7-pesona-tiara-anugrah-kontestan-indonesian-idol-asal-jember-yang-curi-perhatian
https://www.matamata.com/life/2020/01/15/213000/ambyarkan-indonesian-idol-sampai-trending-5-pesona-tiara-anugrah-idol-2020
https://surabaya.tribunnews.com/2019/12/16/biodata-tiara-anugrah-kontestan-indonesian-idol-2020-dari-jember-yang-disebut-ari-lasso-memikat-hati?page=all.
https://akurat.co/hiburan/id-959094-read-hobi-nyanyi-sejak-tk-hingga-dipuji-juri-5-fakta-menarik-tiara-anugerah-indonesian-idol

Tuesday, January 7, 2020

Dira Garden dan Resto

Liburan ke Dira Garden dan Resto, Serasa di Negeri Belanda


Kemana anda membawa keluarga dalam mengisi liburan? Jika belum menemukan tujuannya, lebih baik ke Dira Garden dan Resto Ambulu Jember, disini liburan anda akan serasa di negeri Kincir angin Belanda, selain beraneka tanaman bunga, juga terdapat miniatur rumah ala eropa lengkap dengan kincir angin mini yang dibuat seperti aslinya yang ada di Belanda.

“Taman bunga atau garden yang lengkap dengan restonya, hanya disini tempatnya, dan Insya Alloh ini satu-satunya yang ada di Jember, dan tujuan dibuatnya miniatur negeri kincir anging, agar masyarakat tau bahwa Indonesia besar juga karena belanda yang sudah menjajah Indonesia selama 3 abad,” ujar Arif Nur Cahyo pengelola Dira Garden dan Resto kepada media ini.

Menurut Arif, selain sebagai tempat wisata, tujuan dibuatnya taman mirip negeri kincir angin ini, adalah untuk mengingatkan sejarah kepada masyarakat, tidak hanya bangunan yang dibuat seperti rumah ala eropa, tanaman bunganya pun juga diambilkan dari kebun milik PTPN yang ada di Jember.

“Tanaman ini kita ambil dari kebun PTPN yang ada di Jember, dimana PTPN juga merupakan peninggalan dari Belanda, sehingga tidak rugi jika datang ke sini untuk merasakan sensasi eropa, selain itu, kami juga menyediakan kolam renang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, sehingga cocok untuk rekreasi bersama keluarga,” beber Arif.

Selain itu, taman bunga dan bangunan ala eropa yang ada, juga sangat cocok untuk dibuat spot swafoto bagi pengunjung, terutama kalangan anak muda yang lagi kasmaran, sehingga momen-momen indahnya bisa diabadikan di Dira Garden dan Resto Ambulu Jember.


Sumber :
http://barathapos.com/liburan-ke-dira-garden-dan-resto-serasa-di-negeri-belanda/

Related Posts