Monday, November 25, 2019

80 Kostum Unik di Lippo Village Festival

Peragaan 80 Kostum Unik di Lippo Village Festival Angkat Budaya Lokal


JawaPos.com – Indonesia adalah negara yang kaya dengan busana adat dan budaya. Dalam ajang Jember Fashion Carnaval (JFC) yang mengusung tema Tribal Grandeur di Lippo Village Festival, sebanyak 80 kostum unik ditampilkan dan dibawakan untuk mengusung keagungan busana Indonesia dan dunia.

Lebih dari 80 kostum unik dibawakan oleh model dewasa dan juga anak-anak dari JFC Kids yang mewakili budaya Indonesia seperi Garuda, Hudog, dan yang lainnya. Mereka juga memperlihatkan kostum dari suku-suku negara lain seperti Aztec dari Meksiko, Karen dari Thailand, dan Viking dari Norwegia.

”JFC sengaja kami hadirkan di Provinsi Banten untuk pertama kalinya untuk mempromosikan festival budaya. JFC sendiri sudah dikenal di dunia melalui prestasinya,” kata Chief Executive Director (CEO) PT. Lippo Karawaci John Riady.

Event Director JFC Intan Ayundavira menjelaskan banyak cara untuk memperkenalkan kostum daerah kepada milenial. JFC selama ini menjadi salah satu karnaval yang telah mendapatkan pengakuan.

“Kami ingin membuat masyarakat lebih mengenal budaya Indonesia dan budaya negara-negara lain yang kami tampilkan dalam kemasan karnaval yang menarik,” tutupnya.


Sumber :
https://radarjember.jawapos.com/2019/11/26/peragaan-80-kostum-unik-di-lippo-village-festival-angkat-budaya-lokal

Citilink Hentikan Rute Penerbangan Surabaya-Jember


Jakarta, airmagz.com – Maskapai Citilink menghentikan operasional penerbangan rute Surabaya-Jember-Surabaya yang baru berlangsung sekitar enam bulan dan tidak beroperasi lagi di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak 14 November 2019 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Memang benar hampir sepekan lebih Citilink sudah tidak menerbangi rute Surabaya-Jember, sehingga hanya maskapai Wings Air yang beroperasi di Bandara Notohadinegoro,” kata Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Edy Purnomo di Kabupaten Jember, Jumat.

Menurutnya, keputusan penghentian operasional maskapai Citilink tersebut merupakan keputusan manajemen Citilink pusat, sehingga pihak Citilink di Jember sudah menyampaikan surat pemberitahuan pemberhentian operasional penerbangan itu, dilansir dari Antara.

“Sebenarnya okupansi penumpang sudah mulai bagus, namun pihak UPT Bandara Notohadinegoro juga tidak bisa berbuat banyak terkait dengan keputusan manajemen Citilink,” tuturnya.

Sementara Station Manager Citilink Jember Yogi Ardi Asmoko melalui surat pemberitahuan pemberhentian operasional penerbangan yang ditujukan kepada Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember menyebutkan penghentian operasional Citilink mengacu pada pemberitahuan dari kantor pusat.

Mengenai pemberhentian penerbangan, Yogi menuturkan bahwa operasional penerbangan ATR-72 rute Surabaya-Jember-Surabaya mulai efektif diberhentikan pada 14 November 2019 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Dalam surat pemberitahuan penghentian operasional di Bandara Notohadinegoro Jember, pihak manajemen Citilink pusat tidak menyebutkan alasan secara detil dihentikan penerbangan rute Surabaya-Jember-Surabaya tersebut.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada UPT Bandara Notohadinegoro atas kerja sama yang baik selama ini, sehingga operasional penerbangan Citilink Indonesia dapat berjalan lancar,” ujarnya.

Kementeriaan Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perhubungan secara resmi telah mengeluarkan surat izin rute penerbangan bagi maskapai Citilink Indonesia rute Surabaya-Jember-Surabaya untuk menunjang kebutuhan transportasi udara di Bandara Notohadinegoro Jember sejak 26 April 2019. (IMN/Liputan6.com)


Sumber :
https://www.airmagz.com/52039/citilink-hentikan-rute-penerbangan-surabaya-jember.html

Sunday, November 10, 2019

Bis Perintis ke Pantai Papuma & Payangan

Yuk Piknik Naik Bus Wisata Jember


Dinas Perhubungan Kabupaten Jember memperkenalkan bus perintis yang difungsikan sebagai bus wisata Jember. Mode transportasi massal ini mempunyai rute ke tempat wisata di kota karnaval dunia.

Harganya pun terjangkau, cukup merogoh kocek sejumlah Rp. 12.000 bagi umum dan Rp. 6000 bagi pelajar, kamu pun bisa mengunjungi destinasi wisata seperti Pasir Putih Malika (Papuma), serta payangan.

Lebih lengkapnya, bus ini memiliki trayek Terminal Tawang Alun – Mangli – Ajung – Jenggawah – Ambulu – Sabrang – Papuma – Payangan – PP.

“Perlu kami sampaikan bahwa di Jember sudah ada bis perintis yang bisa melayani bapak-ibu untuk menuju Papuma,” ucap Sekda Jember, Ir. Mirfano dalam sambutan acara Jember Transportation Fiesta yang digelar oleh Dishub setempat sebagai puncak perayaan Hari Perhubungan Nasional, Minggu (14/10/2018) pagi.

Bus wisata Jember
Bus perintis ini merupakan aset DAMRI yang merupakan Perusahaan Otobus BUMN. Untuk bus wisata, pihak DAMRI mengoperasikan sejumlah 4 unit bus setiap harinya.

“Khusus perintis ada 4 unit. Ada 2 waktu keberangkatan setiap harinya yaitu pada jam 06:30 dan 11:30 WIB, masyarakat bisa berangkat dari terminal tawang alun atau langsung nyetop langsung di jalan. Bus wisata ini merupakan program Dishub sini,” terang staf DAMRI Jember, Walis.

Dalam acara Jember Transportation Fiesta, Dishub Jember memberangkatkan 1 unit bus wisata bagi warga Jember tanpa dipungut biaya.

“Kita coba memberangkatkan bus wisata dari sini dan gratis, dan hanya untuk acara ini,” terang Plt. Kadishub Jember, Slamet Sugianto.


Sumber :
https://suaraindonesia-news.com/yuk-piknik-naik-bus-wisata-jember/

Penggagas Tamasya Bus Kota Jember, Dipuji Bupati Banyuwangi

Sabtu, 21 September 2019 - 09:36


Penggagas wisata tamasya Bus Kota Kabupaten Jember Hasti Utami, mendapatkan pujian dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Apresiasi itu, diungkapkan Anas, saat diskusi wisata yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jember di kantor Bank Indonesia Bali, Sabtu (20/09/2019).

Dalam acara yang dihadiri oleh petinggi Bank Indonesia Bali dan perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bali itu,  Hasti menceritakan, awal mula dirinya berani mengembangkan wisata karena terinspirasi dengan Banyuwangi.

"Terus terang saya terinspirasi dari Banyuwangi, dimana semua lapisan terlibat untuk memajulan sektor pariwisata," akui Hasti.

Dari itulah Hasti mencoba menciptakan hal baru dengan asas pemberdayaan sumberdaya alam dan melibatkan masyarakat sekitar secara langsung.

“Kami membangun pariwisata Jember dengan pemberdayaan masyarakat. Yang kami lakukukan adalah mengedukasi masyarakat lokal destinasi untuk menjadi pelaku event pariwisata yang profesional,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, bahwa  konsep pariwisata yang diterapkannya melalui Tamasya Bus Kota dan kegiatan lainnya sudah berjalan beberapa tahun lalu.

"Kami membangun pariwisata Jember dengan pemberdayaan masyarakat. Yang kami lakukukan adalah mengedukasi masyarakat lokal destinasi untuk menjadi pelaku event pariwisata yang profesional,” katanya.

Hasti kembali mempertegas, bahwa agenda pariwisata Tamasya Bus Kota, tidak melibatkan pemerintah daerah secara langsung.

Tapi, Hasti mengaku sudah mencoba melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, terkait agenda wisata untuk memperkenalkan potensi desa di Kabupaten Jember.

Ia berkomitmen dan berupaya menciptakan desa-desa yang menjadi destinasi wisata secara mandiri, meskipun harus dengan swadaya.

Namun, anehnya, kata Hesti, ada saja pihak yang mengklaim bahwa kegiatan pariwisata inovasi Hasti diakui oleh pihak lain.

“Semua kami bikin konsepnya. Tapi setiap saya melangkah sedikit, ada foto orang lain di sana. Kalau terus-terusan kayak begini, saya capek,” keluhnya dihadapan peserta diskusi.

Kendati demikian, Hasti banyak mendapat tawaran dari beberapa daerah lain untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Jember.

Namun ia mengaku menolak karena ingin mengembangkan wisata di Jember lebih terlebih dulu. “Satu bulan terakhir saya akui sudah mulai lelah,” katanya.

Menanggapi pejelasan Hasti, Anas justru memuji kreativitasnya yang telah berjuang memperkenalkan pariwisata Kabupaten Jember dengan kemasan unik.

“Hebat menurut saya di Jember ada orang volunteer seperti Mbak Hasti ini. Tepuk tangan untuk Mbak Hasti dan teman-teman,” ucap Anas disambut tepuk tengan.

Anas meminta Hasti untuk tetap ikhlas dan tetap berjuang sekalipun tidak mendapat pengakuan.

 “Jadikan itu amal ibadah. (Perbuatan baik) sebiji timun akan bermakna kebaikan. Setiap kebaikan pasti akan melahirkan kebaikan,” lugasnya.

Diakhir komentarnya, Anas juga sempat bercerita singkat terkait beratnya tantangan perjuangannya di Kabupaten Banyuwangi saat dulu masih merintis.

“Dulu, Banyuwangi dari kota yang enggak banget menjadi keren banget. Jangan-jangan bisa jadi tukang-tukang santet menggunakan ilmu pelet agar orang-orang datang ke Banyuwangi. Sekarang, Banyuwangi sudah menjadi tempat wisata favorit wisatawan,” pungkas Anas sambil tersenyum.


Sumber :
https://www.suaraindonesia.co.id/read/9972/20190921/093614/penggagas-tamasya-bus-kota-jember-dipuji-bupati-banyuwangi#!-_-

Keliling Pantai Bersama Tamasya Bus Kota Jember

Minggu, 2 Desember 2018 08:45


Berwisata menikmati Kabupaten Jember dari atas bus kota? Sensasi ini bisa anda temukan dengan Tamasya Bus Kota (TBK) Jember. Wisatawan bisa berkeliling sambil menikmati suasana Jember dari dalam bus kota.

Tentunya tidak hanya dari dalam bus kota saja, saat tiba di lokasi tujuan, wisatawan diajak menikmati keindahan alam Jember, juga kuliber, dan kehidupan warganya. TBK diluncurkan setahun lalu, tepatnya 25 November 2017. Satu tahun berlalu, TBK telah mengantarkan lebih dari 10 ribu wisatawan ke aneka rute TBK.

Rute wisata yang ditawarkan TBK adalah Payangan-Watu Ulo, Puger, Sunset Dinner, durian, Jember Heritage Walking Tour, Jember Islamic Track, juga Petualangan Lin Kuning.

Untuk rute Payangan-Watu Ulo, Sunset Dinner, Puger, dan rute durian, wisatawan akan diangkut memakai bus kota milik Damri dalam kawasan Jember Kota.

Surya.co.id mengikuti rute TBK saat melayani rute Jember-Payangan, pada 25 November 2018 lalu. Ketika itu, TBK sekaligus meluncurkan program TBK Ramah Lansia.

Mengikuti rute Jember Kota-Payangan berarti harus siap bangun pagi. Karena pukul 06.00 WIB, wisatawan harus sudah siap dan berkumpul di titik pertemuan. Titik pertemuan berdasarkan kesepakatan para wisatawan.

Sekitar pukul 07.00 WIB, bus kota sudah berangkat. Para tour leader TBK siap menemani para wisatawan.

Bus tidak melaju kencang selayaknya bus umum. Membutuhkan waktu sekitar satu jam dari Jember Kota sampai ke Payangan.

Selama di perjalanan, wisatawan dibebaskan untuk saling menghibur diri dengan bernyanyi atau saling bercerita. Sopir bus Damri yang handal siap sedia mengantarkan wisatawan.

Pantai Payangan

Dermaga Pantai Payangan Jember
Dermaga Pantai Payangan Jember (surya/sri wahyunik)
Titik turun wisatawan untuk rute Payangan adalah Payangan Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, Jember. Wisatawan diajak berwisata ke tempat pengasapan ikan dan pemindangan ikan.

Wisatawan bisa melihat langsung proses pengasapan ikan yang dilakukan oleh ibu-ibu Payangan. Wisatawan juga bisa membeli ikan segar yang masih hangat usai diasapi.

Jika wisatawan dari kalangan usia produktif, maka wisatawan diajak berjalan kaki menuju lokasi pengasapan ikan dan pemindangan.

Namun karena berbarengan dengan TBK Ramah Lansia maka wisatawan diberi fasilitas naik kereta kelinci ke lokasi pengasapan ikan dan dilanjutkan dengan ke dermaga Payangan.

"Kita tidak bisa ke pemindangan ikan karena sedang tidak musim ikan. Kalau lagi musim ikan, pasti lengkap diajak ke lokasi pemindangan dan pengasapan ikan," kata Hasti Utami, pendiri TBK.

Salah satu pengasap ikan adalah Ny Manise (50). Perempuan dua anak itu sudah 30an tahun menjadi pengasap ikan. Setiap hari dia mengasapi ikan di rumahnya, dan menjualnya ke pasar desa dan pasar kecamatan.

"Semenjak ada wisatawan, saya mengasapi di pinggir jalan ini supaya wisatawan bisa melihat langsung. Kehadiran wisatawan juga menambah penghasilan saya," kata Manise.

Satu kali rombongan datang, seperti rombongan TBK itu, Manise bisa mendapatkan tambahan pemasukan antara Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Ikan asapnya juga selalu laris manis diborong wisatawan.

"Yang paling laris adalah ikan pari. Ikan asap kami juga segar karena memang berrasal dari ikan segar yang baru mendarat dari laut. Saya mengasapinya juga dengan bonggol jagung supaya lebih harum," imbuhnya.

Setelah memborong ikan asap di ibu-ibu Payangan, wisatawan diajak ke dermaga Payangan oleh guide rute Payangan, Haryadi.

Haryadi menceritakan kisah tentang asal usul Payangan dan Watu Ulo. Haryadi juga mengisahkan tentang kehidupan nelayan, seperti perahu, aneka alat tangkap yang dipakai, juga kapan waktu nelayan pergi dan datang melaut.

Dari dermaga Payangan, wisatawan diajak menikmati Pantai Payangan. Di pantai itu, wisatawan disuguhi keindahan pantai selatan, karang, dan bukit-bukit pemecah ombak alami di kawasan tersebut.

Pantai Tengah

Menikmati makan dan suasana Pantai Tengah Jember
Menikmati makan dan suasana Pantai Tengah Jember (surya/sri wahyunik)
Setelah puas bermain air, wisatawan diangkut kembali memakai bus kota, kali ini menuju Pantai Tengah.

Pantai Tengah berada di antara Pantai Payangan dan Pantai Watu Ulo.

Wisatawan menikmati makan siang di pantai tersebut. Kedai makan Cak Sukri sudah menyiapkan aneka olahan hasil laut, seperti lobster, sate gurita, sup rumput laut, juga ikan bakar.

Wisatawan bisa makan sambil menikmati ombak laut selatan. Tidak ada pembatas pemandangan itu. Makan di Pantai Tengah seakan makan di tepi Pantai Jimbaran Bali.

"Di tempat ini pula, rute Sunset Dinner. Wisatawan berangkat siang dari kota, dan menikmati sunset dan makan di tempat ini. Pemandangan matahari tenggelamnya sangat indah," terang Hasti Utami, pendiri TBK.

Hasti menuturkan, TBK merupakan kegiatan social tourism di Jember. TBK melakukan tiga hal sekaligus yakni pariwisata, edukasi, dan pemberdayaan.

"Kami mengenalkan pariwisata Jember yang sangat luar biasa jika dikemas baik. Juga edukasi kepada masyarakat, dan warga pelaku wisata, juga pemberdayaan kepada warga yang kami kunjungi," terang Hasti.

Dan khusus satu tahun usia TBK, kata Hasti, TBK menghadiahkan TBK Ramah Lansia kepada senior citizens atau Lansia. Para Lansia bisa ikut berpiknik di tengah usia Lansia mereka.

"Karena kami menghadirkan wisata yang ramah bagi Lansia. Ini juga bentuk penghormatan kepada senior citizens yang berjasa kepada kami anak-anak mereka," pungkas Hasti.


Sumber :
https://www.prosalinaradio.com/2017/12/11/anak-anak-muda-penggagas-tamasya-bus-kota-kebanjiran-wisatawan/
https://surabaya.tribunnews.com/2018/12/02/keliling-pantai-bersama-tamasya-bus-kota-jember?page=all.

Related Posts