Sunday, December 22, 2019

Tol Probolinggo – Lumajang Dirancang 2020, Dikerjakan 2021

Impian masyarakat Lumajang untuk memilik jalur bebas hambatan bakal jadi nyata. Sebab, setelah terbit Perpres, tahapan berikutnya adalah perencanaan sampai pembukaan lahan. Baru pada 2021 pekerjaan sudah bisa dimulai.

Terbitnya Perpres itu membuat semua pihak gembira. Rasanya mimpi punya tol Lumajang-Probolinggo jadi nyata. “Perencanaan dan pembukaan lahan pada 2020. Pengerjaan proyeknya kemungkinan akan dilakukan pada 2021,” ungkap Bupati Thoriqul Haq, kemarin.

Cak Thoriq sapaan akrab bupati menjelaskan, Presiden RI Ir Joko Widodo sudah menyetujui, bahkan menandatangani jalan tol Probolinggo-Lumajang sebagai pekerjaan prioritas program nasional. Anggaran yang akan tergelontorkan untuk jalan tol nanti senilai Rp 4,7 triliun bersumber dari APBN.

Perencanaan awal adalah sosialisasi kepada warga khususnya daerah Randuagung, Klakah, dan Ranuyoso. Karena daerah tersebut adalah daerah yang bakal dilewati jalan tol nanti. Tentunya ada pembebasan lahan yang nanti akan dilakukan negosiasi.

Bupati juga menjelaskan tentang pelebaran jalan yang saat ini sudah dalam pengerjaan. Jalan yang menghubungkan 2 kecamatan tersebut adalah senilai Rp 454 miliar.

Retno Wulan Andari, Plt Kepala Bappeda Lumajang, mengatakan proses pengerjaan proyek tol tersebut masih dalam tahap perencanaan. “Masih merencanakan dan membahas Perpres yang baru turun dari pusat,” jelasnya.

Dalam tahap pelaksanaannya menurut dia sangat tidak memungkinkan proyek terselenggara pada 2020. Sebab, tinggal hitungan hari. Sama dengan bupati, Retno mengatakan kemungkinan tol itu dikerjakan mulai 2021. “Kemungkinan besar begitu. Karena sekarang masih perencanaan,” pungkasnya.


Sumber :
https://radarjember.jawapos.com/berita-daerah/lumajang-hari-ini/21/12/2019/tol-probolinggo-lumajang-dirancang-2020-dikerjakan-2021

Wednesday, December 4, 2019

Daun Tembakau Jadi Motif Khas Batik Jember


Daun Tembakau dan Ragam Tumbuhan Jadi Motif Khas Batik Jember

Batik Jember menjadi salah satu kerajinan khas Jawa Timur yang dipamerkan di Batik Fashion Fair 2019 pada 27 hingga 1 Desember 2019, di Exhibition Hall Grand City Surabaya.

Dalam pameran yang digelar oleh Debindo Mitra Tama itu, Batik Jember dipamerkan di booth Pemerintah Kabupaten Jember dengan ornamen kayu menjulang tinggi.

Jadi, tak susah untuk menemukan booth Batik Jember di pameran Batik Fashion Fair 2019.

Melalui pameran ini, baik pengrajin hingga Pemkab Jember memiliki satu visi yakni, mengenalkan Batik Jember ke khalayak luas sebagai salah satu kerajinan khas Jawa Timur.

Hal itu seperti yang disampaikan Nurul Hidayah, salah seorang pengrajin Batik Jember saat ditemui, Jumat (29/11/2019).

Nurul mengatakan, para pengrajin batik maupun kerajinan tangan lainnya tak pernah putus komunikasi dengan pemerintah.

“Sehingga, ketika mereka memiliki info pameran, entah di dalam kota maupun di luar kota atau bahkan luar pulau sekalipun, pihak terkait akan memberikan info kepada kami,” terang Nurul.


Sejarah Batik Jember

Dilansir dari situs infobatik.id, Batik Jember banyak bergambarkan daun tembakau. Bukan tanpa alasan, hal itu karena Jember banyak dikenal sebagai kota penghasil tembakau tebesar di Indonesia.

Selain tembakau, Batik Jember juga banyak berhiaskan rokok, cokat, serta budaya. Hal ini selaras dengan identitas Jember yang terdiri dari 4C yakni, coklat, tembakau, kopi, dan budaya.

Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 10 Jember, Marnis menjelaskan, kebanyakan Batik Jember menggunakan motif daun tembakau atau tumbuhan yang terkenal di Jember seperti kopi dan coklat.

Di Jember, kegiatan membatik sudah ada sejak zaman Belanda atau saat Batik Pekalongan populer di Eropa.

Meski sejarah tak pernah mencatat kapan kegiatan membatik di Jember dimulai, namun pada 2010 lalu produsen Batik Rolla kembali mengangkat Batik Jember hingga ditasbihkan sebagai kerajinan khas daerah.

Pada saat itu, Batik Jember sudah tidak lagi mengikuti motif seperti Batik Solo maupun Yogyakarta, melainkan motif yang bebas dan kontemporer.


Ciri Motif Batik Jember

Motif batik di tiap daerah tentu memiliki ciri yang memiliki arti filosofis atau merepresentasikan suatu daerah.

Batik Jember pun begitu. Motif yang digunakan Batik Jember adalah daun tembakau, selain dua tumbuhan lain seperti kopi dan coklat.

Daun tembakau dipilih sebagai motif Batik Jember lantaran memiliki kedekatan makna dengan Jember.

Jember merupakan kabupaten penghasil tembakau terbesar di Indonesia.

Kedekatan masyarakat Jember dengan tembakaunya yang khas itu bahkan sudah menyatu dengan kehidupan sehari-hari.

Misalkan ada acara seperti pernikahan, syukuran, atau tahlilan, tembakau akan menjadi suguhan untuk tamu.

Maka dari itu, kedekatan masyarakat Jember terhadap tembakau memberikan semacam pengaruh terhadap batik khas Jember.

Selain daun tembakau, masyarakat Jember juga kerap memproduksi kain batik dengan motif tanaman lainnya, seperti Ornamen Daun Kopi, Buah Naga, dan sebagainya.

Sama halnya dengan tembakau, kopi dan buah naga juga termasuk hasil pertanian yang cukup terkenal di Jember.

Ciri khas kekayaan alam inilah yang menjadi inspirasi lahirnya motif kain batik di Jember.


Sumber
https://surabaya.tribunnews.com/2019/11/30/daun-tembakau-dan-ragam-tumbuhan-jadi-motif-khas-batik-jember?page=all.
https://www.facebook.com/pg/Batik-Sumberjambe-Batik-Khas-Jember-1741959492733437/posts/

Monday, November 25, 2019

80 Kostum Unik di Lippo Village Festival

Peragaan 80 Kostum Unik di Lippo Village Festival Angkat Budaya Lokal


JawaPos.com – Indonesia adalah negara yang kaya dengan busana adat dan budaya. Dalam ajang Jember Fashion Carnaval (JFC) yang mengusung tema Tribal Grandeur di Lippo Village Festival, sebanyak 80 kostum unik ditampilkan dan dibawakan untuk mengusung keagungan busana Indonesia dan dunia.

Lebih dari 80 kostum unik dibawakan oleh model dewasa dan juga anak-anak dari JFC Kids yang mewakili budaya Indonesia seperi Garuda, Hudog, dan yang lainnya. Mereka juga memperlihatkan kostum dari suku-suku negara lain seperti Aztec dari Meksiko, Karen dari Thailand, dan Viking dari Norwegia.

”JFC sengaja kami hadirkan di Provinsi Banten untuk pertama kalinya untuk mempromosikan festival budaya. JFC sendiri sudah dikenal di dunia melalui prestasinya,” kata Chief Executive Director (CEO) PT. Lippo Karawaci John Riady.

Event Director JFC Intan Ayundavira menjelaskan banyak cara untuk memperkenalkan kostum daerah kepada milenial. JFC selama ini menjadi salah satu karnaval yang telah mendapatkan pengakuan.

“Kami ingin membuat masyarakat lebih mengenal budaya Indonesia dan budaya negara-negara lain yang kami tampilkan dalam kemasan karnaval yang menarik,” tutupnya.


Sumber :
https://radarjember.jawapos.com/2019/11/26/peragaan-80-kostum-unik-di-lippo-village-festival-angkat-budaya-lokal

Citilink Hentikan Rute Penerbangan Surabaya-Jember


Jakarta, airmagz.com – Maskapai Citilink menghentikan operasional penerbangan rute Surabaya-Jember-Surabaya yang baru berlangsung sekitar enam bulan dan tidak beroperasi lagi di Bandara Notohadinegoro Kabupaten Jember, Jawa Timur, sejak 14 November 2019 hingga batas waktu yang belum ditentukan.

“Memang benar hampir sepekan lebih Citilink sudah tidak menerbangi rute Surabaya-Jember, sehingga hanya maskapai Wings Air yang beroperasi di Bandara Notohadinegoro,” kata Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Edy Purnomo di Kabupaten Jember, Jumat.

Menurutnya, keputusan penghentian operasional maskapai Citilink tersebut merupakan keputusan manajemen Citilink pusat, sehingga pihak Citilink di Jember sudah menyampaikan surat pemberitahuan pemberhentian operasional penerbangan itu, dilansir dari Antara.

“Sebenarnya okupansi penumpang sudah mulai bagus, namun pihak UPT Bandara Notohadinegoro juga tidak bisa berbuat banyak terkait dengan keputusan manajemen Citilink,” tuturnya.

Sementara Station Manager Citilink Jember Yogi Ardi Asmoko melalui surat pemberitahuan pemberhentian operasional penerbangan yang ditujukan kepada Kepala UPT Bandara Notohadinegoro Jember menyebutkan penghentian operasional Citilink mengacu pada pemberitahuan dari kantor pusat.

Mengenai pemberhentian penerbangan, Yogi menuturkan bahwa operasional penerbangan ATR-72 rute Surabaya-Jember-Surabaya mulai efektif diberhentikan pada 14 November 2019 sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Dalam surat pemberitahuan penghentian operasional di Bandara Notohadinegoro Jember, pihak manajemen Citilink pusat tidak menyebutkan alasan secara detil dihentikan penerbangan rute Surabaya-Jember-Surabaya tersebut.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada UPT Bandara Notohadinegoro atas kerja sama yang baik selama ini, sehingga operasional penerbangan Citilink Indonesia dapat berjalan lancar,” ujarnya.

Kementeriaan Perhubungan dan Direktorat Jenderal Perhubungan secara resmi telah mengeluarkan surat izin rute penerbangan bagi maskapai Citilink Indonesia rute Surabaya-Jember-Surabaya untuk menunjang kebutuhan transportasi udara di Bandara Notohadinegoro Jember sejak 26 April 2019. (IMN/Liputan6.com)


Sumber :
https://www.airmagz.com/52039/citilink-hentikan-rute-penerbangan-surabaya-jember.html

Sunday, November 10, 2019

Bis Perintis ke Pantai Papuma & Payangan

Yuk Piknik Naik Bus Wisata Jember


Dinas Perhubungan Kabupaten Jember memperkenalkan bus perintis yang difungsikan sebagai bus wisata Jember. Mode transportasi massal ini mempunyai rute ke tempat wisata di kota karnaval dunia.

Harganya pun terjangkau, cukup merogoh kocek sejumlah Rp. 12.000 bagi umum dan Rp. 6000 bagi pelajar, kamu pun bisa mengunjungi destinasi wisata seperti Pasir Putih Malika (Papuma), serta payangan.

Lebih lengkapnya, bus ini memiliki trayek Terminal Tawang Alun – Mangli – Ajung – Jenggawah – Ambulu – Sabrang – Papuma – Payangan – PP.

“Perlu kami sampaikan bahwa di Jember sudah ada bis perintis yang bisa melayani bapak-ibu untuk menuju Papuma,” ucap Sekda Jember, Ir. Mirfano dalam sambutan acara Jember Transportation Fiesta yang digelar oleh Dishub setempat sebagai puncak perayaan Hari Perhubungan Nasional, Minggu (14/10/2018) pagi.

Bus wisata Jember
Bus perintis ini merupakan aset DAMRI yang merupakan Perusahaan Otobus BUMN. Untuk bus wisata, pihak DAMRI mengoperasikan sejumlah 4 unit bus setiap harinya.

“Khusus perintis ada 4 unit. Ada 2 waktu keberangkatan setiap harinya yaitu pada jam 06:30 dan 11:30 WIB, masyarakat bisa berangkat dari terminal tawang alun atau langsung nyetop langsung di jalan. Bus wisata ini merupakan program Dishub sini,” terang staf DAMRI Jember, Walis.

Dalam acara Jember Transportation Fiesta, Dishub Jember memberangkatkan 1 unit bus wisata bagi warga Jember tanpa dipungut biaya.

“Kita coba memberangkatkan bus wisata dari sini dan gratis, dan hanya untuk acara ini,” terang Plt. Kadishub Jember, Slamet Sugianto.


Sumber :
https://suaraindonesia-news.com/yuk-piknik-naik-bus-wisata-jember/

Penggagas Tamasya Bus Kota Jember, Dipuji Bupati Banyuwangi

Sabtu, 21 September 2019 - 09:36


Penggagas wisata tamasya Bus Kota Kabupaten Jember Hasti Utami, mendapatkan pujian dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

Apresiasi itu, diungkapkan Anas, saat diskusi wisata yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Jember di kantor Bank Indonesia Bali, Sabtu (20/09/2019).

Dalam acara yang dihadiri oleh petinggi Bank Indonesia Bali dan perwakilan Dinas Pariwisata Provinsi Bali itu,  Hasti menceritakan, awal mula dirinya berani mengembangkan wisata karena terinspirasi dengan Banyuwangi.

"Terus terang saya terinspirasi dari Banyuwangi, dimana semua lapisan terlibat untuk memajulan sektor pariwisata," akui Hasti.

Dari itulah Hasti mencoba menciptakan hal baru dengan asas pemberdayaan sumberdaya alam dan melibatkan masyarakat sekitar secara langsung.

“Kami membangun pariwisata Jember dengan pemberdayaan masyarakat. Yang kami lakukukan adalah mengedukasi masyarakat lokal destinasi untuk menjadi pelaku event pariwisata yang profesional,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, bahwa  konsep pariwisata yang diterapkannya melalui Tamasya Bus Kota dan kegiatan lainnya sudah berjalan beberapa tahun lalu.

"Kami membangun pariwisata Jember dengan pemberdayaan masyarakat. Yang kami lakukukan adalah mengedukasi masyarakat lokal destinasi untuk menjadi pelaku event pariwisata yang profesional,” katanya.

Hasti kembali mempertegas, bahwa agenda pariwisata Tamasya Bus Kota, tidak melibatkan pemerintah daerah secara langsung.

Tapi, Hasti mengaku sudah mencoba melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat, terkait agenda wisata untuk memperkenalkan potensi desa di Kabupaten Jember.

Ia berkomitmen dan berupaya menciptakan desa-desa yang menjadi destinasi wisata secara mandiri, meskipun harus dengan swadaya.

Namun, anehnya, kata Hesti, ada saja pihak yang mengklaim bahwa kegiatan pariwisata inovasi Hasti diakui oleh pihak lain.

“Semua kami bikin konsepnya. Tapi setiap saya melangkah sedikit, ada foto orang lain di sana. Kalau terus-terusan kayak begini, saya capek,” keluhnya dihadapan peserta diskusi.

Kendati demikian, Hasti banyak mendapat tawaran dari beberapa daerah lain untuk mengembangkan pariwisata di Kabupaten Jember.

Namun ia mengaku menolak karena ingin mengembangkan wisata di Jember lebih terlebih dulu. “Satu bulan terakhir saya akui sudah mulai lelah,” katanya.

Menanggapi pejelasan Hasti, Anas justru memuji kreativitasnya yang telah berjuang memperkenalkan pariwisata Kabupaten Jember dengan kemasan unik.

“Hebat menurut saya di Jember ada orang volunteer seperti Mbak Hasti ini. Tepuk tangan untuk Mbak Hasti dan teman-teman,” ucap Anas disambut tepuk tengan.

Anas meminta Hasti untuk tetap ikhlas dan tetap berjuang sekalipun tidak mendapat pengakuan.

 “Jadikan itu amal ibadah. (Perbuatan baik) sebiji timun akan bermakna kebaikan. Setiap kebaikan pasti akan melahirkan kebaikan,” lugasnya.

Diakhir komentarnya, Anas juga sempat bercerita singkat terkait beratnya tantangan perjuangannya di Kabupaten Banyuwangi saat dulu masih merintis.

“Dulu, Banyuwangi dari kota yang enggak banget menjadi keren banget. Jangan-jangan bisa jadi tukang-tukang santet menggunakan ilmu pelet agar orang-orang datang ke Banyuwangi. Sekarang, Banyuwangi sudah menjadi tempat wisata favorit wisatawan,” pungkas Anas sambil tersenyum.


Sumber :
https://www.suaraindonesia.co.id/read/9972/20190921/093614/penggagas-tamasya-bus-kota-jember-dipuji-bupati-banyuwangi#!-_-

Keliling Pantai Bersama Tamasya Bus Kota Jember

Minggu, 2 Desember 2018 08:45


Berwisata menikmati Kabupaten Jember dari atas bus kota? Sensasi ini bisa anda temukan dengan Tamasya Bus Kota (TBK) Jember. Wisatawan bisa berkeliling sambil menikmati suasana Jember dari dalam bus kota.

Tentunya tidak hanya dari dalam bus kota saja, saat tiba di lokasi tujuan, wisatawan diajak menikmati keindahan alam Jember, juga kuliber, dan kehidupan warganya. TBK diluncurkan setahun lalu, tepatnya 25 November 2017. Satu tahun berlalu, TBK telah mengantarkan lebih dari 10 ribu wisatawan ke aneka rute TBK.

Rute wisata yang ditawarkan TBK adalah Payangan-Watu Ulo, Puger, Sunset Dinner, durian, Jember Heritage Walking Tour, Jember Islamic Track, juga Petualangan Lin Kuning.

Untuk rute Payangan-Watu Ulo, Sunset Dinner, Puger, dan rute durian, wisatawan akan diangkut memakai bus kota milik Damri dalam kawasan Jember Kota.

Surya.co.id mengikuti rute TBK saat melayani rute Jember-Payangan, pada 25 November 2018 lalu. Ketika itu, TBK sekaligus meluncurkan program TBK Ramah Lansia.

Mengikuti rute Jember Kota-Payangan berarti harus siap bangun pagi. Karena pukul 06.00 WIB, wisatawan harus sudah siap dan berkumpul di titik pertemuan. Titik pertemuan berdasarkan kesepakatan para wisatawan.

Sekitar pukul 07.00 WIB, bus kota sudah berangkat. Para tour leader TBK siap menemani para wisatawan.

Bus tidak melaju kencang selayaknya bus umum. Membutuhkan waktu sekitar satu jam dari Jember Kota sampai ke Payangan.

Selama di perjalanan, wisatawan dibebaskan untuk saling menghibur diri dengan bernyanyi atau saling bercerita. Sopir bus Damri yang handal siap sedia mengantarkan wisatawan.

Pantai Payangan

Dermaga Pantai Payangan Jember
Dermaga Pantai Payangan Jember (surya/sri wahyunik)
Titik turun wisatawan untuk rute Payangan adalah Payangan Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu, Jember. Wisatawan diajak berwisata ke tempat pengasapan ikan dan pemindangan ikan.

Wisatawan bisa melihat langsung proses pengasapan ikan yang dilakukan oleh ibu-ibu Payangan. Wisatawan juga bisa membeli ikan segar yang masih hangat usai diasapi.

Jika wisatawan dari kalangan usia produktif, maka wisatawan diajak berjalan kaki menuju lokasi pengasapan ikan dan pemindangan.

Namun karena berbarengan dengan TBK Ramah Lansia maka wisatawan diberi fasilitas naik kereta kelinci ke lokasi pengasapan ikan dan dilanjutkan dengan ke dermaga Payangan.

"Kita tidak bisa ke pemindangan ikan karena sedang tidak musim ikan. Kalau lagi musim ikan, pasti lengkap diajak ke lokasi pemindangan dan pengasapan ikan," kata Hasti Utami, pendiri TBK.

Salah satu pengasap ikan adalah Ny Manise (50). Perempuan dua anak itu sudah 30an tahun menjadi pengasap ikan. Setiap hari dia mengasapi ikan di rumahnya, dan menjualnya ke pasar desa dan pasar kecamatan.

"Semenjak ada wisatawan, saya mengasapi di pinggir jalan ini supaya wisatawan bisa melihat langsung. Kehadiran wisatawan juga menambah penghasilan saya," kata Manise.

Satu kali rombongan datang, seperti rombongan TBK itu, Manise bisa mendapatkan tambahan pemasukan antara Rp 200.000 sampai Rp 300.000. Ikan asapnya juga selalu laris manis diborong wisatawan.

"Yang paling laris adalah ikan pari. Ikan asap kami juga segar karena memang berrasal dari ikan segar yang baru mendarat dari laut. Saya mengasapinya juga dengan bonggol jagung supaya lebih harum," imbuhnya.

Setelah memborong ikan asap di ibu-ibu Payangan, wisatawan diajak ke dermaga Payangan oleh guide rute Payangan, Haryadi.

Haryadi menceritakan kisah tentang asal usul Payangan dan Watu Ulo. Haryadi juga mengisahkan tentang kehidupan nelayan, seperti perahu, aneka alat tangkap yang dipakai, juga kapan waktu nelayan pergi dan datang melaut.

Dari dermaga Payangan, wisatawan diajak menikmati Pantai Payangan. Di pantai itu, wisatawan disuguhi keindahan pantai selatan, karang, dan bukit-bukit pemecah ombak alami di kawasan tersebut.

Pantai Tengah

Menikmati makan dan suasana Pantai Tengah Jember
Menikmati makan dan suasana Pantai Tengah Jember (surya/sri wahyunik)
Setelah puas bermain air, wisatawan diangkut kembali memakai bus kota, kali ini menuju Pantai Tengah.

Pantai Tengah berada di antara Pantai Payangan dan Pantai Watu Ulo.

Wisatawan menikmati makan siang di pantai tersebut. Kedai makan Cak Sukri sudah menyiapkan aneka olahan hasil laut, seperti lobster, sate gurita, sup rumput laut, juga ikan bakar.

Wisatawan bisa makan sambil menikmati ombak laut selatan. Tidak ada pembatas pemandangan itu. Makan di Pantai Tengah seakan makan di tepi Pantai Jimbaran Bali.

"Di tempat ini pula, rute Sunset Dinner. Wisatawan berangkat siang dari kota, dan menikmati sunset dan makan di tempat ini. Pemandangan matahari tenggelamnya sangat indah," terang Hasti Utami, pendiri TBK.

Hasti menuturkan, TBK merupakan kegiatan social tourism di Jember. TBK melakukan tiga hal sekaligus yakni pariwisata, edukasi, dan pemberdayaan.

"Kami mengenalkan pariwisata Jember yang sangat luar biasa jika dikemas baik. Juga edukasi kepada masyarakat, dan warga pelaku wisata, juga pemberdayaan kepada warga yang kami kunjungi," terang Hasti.

Dan khusus satu tahun usia TBK, kata Hasti, TBK menghadiahkan TBK Ramah Lansia kepada senior citizens atau Lansia. Para Lansia bisa ikut berpiknik di tengah usia Lansia mereka.

"Karena kami menghadirkan wisata yang ramah bagi Lansia. Ini juga bentuk penghormatan kepada senior citizens yang berjasa kepada kami anak-anak mereka," pungkas Hasti.


Sumber :
https://www.prosalinaradio.com/2017/12/11/anak-anak-muda-penggagas-tamasya-bus-kota-kebanjiran-wisatawan/
https://surabaya.tribunnews.com/2018/12/02/keliling-pantai-bersama-tamasya-bus-kota-jember?page=all.

Monday, October 7, 2019

Asrama Haji di Jember

Senin 07 Oktober 2019, 14:17 WIB
Bupati Jember Faida Resmikan Pembangunan Asrama Haji Senilai Rp 220 Miliar


Bupati Jember Faida meresmikan pembangunan Asrama Haji di Desa/Kecamatan Ajung, Senin (7/10/2019). Pembangunan asrama haji ini menelan biaya kurang lebih Rp 220 miliar.

Gedung megah itu rencananya akan berdiri dengan 7 lantai. Asrama haji ini akan dilengkapi dengan miniatur ka'bah dan tempat untuk berlarian Sai Safa-Marwa, sebagai tempat untuk menasik dan tempat jemaah haji berkumpul, sebelum nantinya berangkat ke Surabaya dan lanjut ke Tanah Suci Mekkah.

Untuk proses pembangunan akan dilakukan secara beberapa tahap. Untuk tahap awal, akan selesai pada Desember 2019 mendatang.

"Kita hari ini selamatan (tasyakuran, red) peletakan batu pertama Pembangunan Asrama Haji Jember, (saat ini) tahap pertama yang akan dilakukan untuk 3 bulan pertama, dengan anggaran dari APBD Jember sebesar Rp 17.5 miliar dari pondasi hingga struktur tahap pertama," ujar Bupati Jember Faida usai melakukan simbolis peletakan baru pertama sebagai tanda dilakukan pembangunan gedung megah tersebut.

Pembangunan tahap pertama itu, direncanakan selesai Desember 2019 mendatang. "Kemudian pada Januari 2020, dilanjutkan tahap kedua dengan anggaran Rp 132 miliar. Itu untuk bangunan sampai lantai ketujuh. Kemudian nanti di perubahan anggaran (APBD) 2019 (Disiapkan anggaran) sekitar Rp 70 miliar, untuk interior, agar Asrama Haji ini bias juga berfungsi sebagai hotel transito, wisma atlet, wisma diklat, wisma daerah, dan memberikan manfaat maksimal," jelasnya.

Untuk tahap pertama juga akan disiapkan 440 tempat tidur yang berada di dalam 135 kamar. "Cukup untuk 1 kloter itu," ujarnya.

Pembangunan asrama haji ini, kata Faida, sesuai dengan komitmennya bersama dengan Presiden Jokowi, yang dulu pernah berkunjung ke Jember. "Untuk pembangunan asrAma haji menjadi tanggung jawab daerah, sementara untuk perpanjangan runway (Bandara Notohadinegoro), menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Untuk awal, selametan ini, bersama dengan 300 orang pekerja yang akan mengerjakan proyek ini," ujarnya.

Untuk akses jalan, maupun keamanan di lingkungan Asrama Haji ini, lanjut bupati wanita pertama di Jember itu, pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan jajaran Polres Jember dan juga Kodim 0824 setempat.

"Untuk akses jalan, kita lengkapkan (komunikasi) dengan Polsek yang masih menjadi sub sector, dan Koramil yang masih menjadi Pos Ramil. Untuk nantinya kami harap bias berkembang, karena di sini nanti akan menjadi pusat keramaian dan pusat olahraga. Bahkan juga menjadi destinasi religi," ujarnya.

Faida menjelaskan, untuk target penyelesaian pembangunan asrama haji yang dilakukan secara bertahap itu, nantinya ditargetkan selesai dalam kurun waktu satu tahun. "Saya berharap 2021 bisa beroperasi dengan baik. Sehingga masyarakat perlu menyiapkan diri untuk kebutuhan jemaah haji, KBIH-KBIH mempersiapkan diri, karena kebutuhan untuk mendukung Jemaah haji dari catering, UMKM, kebutuhan Jemaah (lainnya) alat perlengkapan ibadah, oleh-oleh souvenir, saya berharap jadi pendongkrak ekonomi umat," ungkapnya.


Sumber :
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4736685/bupati-jember-faida-resmikan-pembangunan-asrama-haji-senilai-rp-220-miliar?single=1


Pemkab Jember Mulai Bangun Asrama Haji, Di Sini Lokasinya
Senin, 7 Oktober 2019 13:35

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember memulai pembangunan asrama haji Jember. Pembangunan itu dimulai dari peletakan batu pertama (ground breaking), Senin (7/10/2019). Asrama haji Jember dibangun di Kecamatan Ajung, Jember, di sisi barat daya Jember Sport Garden (JSG).


Peletakan batu pertama itu ditandai dengan seremoni pembukaan, yang diakhiri makan bersama antara bupati, sejumlah pejabat di Kabupaten Jember, serta 300 orang tukang.

"Mohon doa restunya untuk kelancaran pembangunan asrama haji ini. Peletakan batu pertama ini untuk pembangunan tahap pertama yang dibangun akhir tahun 2019," ujar Bupati Jember Faida.

Faida mengatakan, pembangunan asrama itu akan berlangsung dalam tiga tahap yakni pertama, kedua, dan ketiga.

Tahap pertama dibangun akhir tahun 2019 memakai anggaran sebesar Rp 17,5 miliar.

Tahap kedua dibangun memakai APBD 2020, dan tahap ketiga memakai dana Perubahan APBD 2020.

"Total anggaran mencapai Rp 220 miliar memakai dana APBD Jember," ujar Faida.

Dia menuturkan, asrama haji Kabupaten Jember bakal memiliki multifungsi dan manfaat yang cukup besar bagi masyarakat Jember maupun daerah atau kabupaten di sekitarnya.

Asrama itu disebut akan memiliki fasilitas setingkat hotel berbintang tiga, dengan 7 lantai dan luas kurang lebih 1,54 ha dengan jumlah kamar sebanyak 184 ruangan dan 440 tempat tidur.

Asrama haji direncanakan bukan hanya untuk penginapan sementara bagi calon jamaah haji sebelum berangkat menunaikan ibadah haji, melainkan dapat dimanfaatkan untuk wisma atlet, pendidikan, latihan manasik, pelatihan dan juga area training center.

Selain itu, fasilitas yang dibangun akan menyerupai asrama haji yang mirip dengan yang ada di tanah suci, sehingga akan memudahkan bagi pelatihan manasik haji.

Dengan perencanaan pembangunan 3 tahap, yakni tahap pertama adalah konstruksi bangunan bawah (pondasi) hingga sebagian konstruksi bangunan atas yang usai pada 2019 ini.

Tahap kedua adalah tahap penyelesaian konstruksi bangunan atas dan arsitektural asrama haji yang bakal diselesaikan pada tahun 2020.

Untuk tahap tiga atau yang terakhir adalah pembangunan interior, gardening, dan finishing yang akan didukung dengan anggaran tahun 2020.

Pembangunan itu diharapkan selesai secara keseluruhan pada tahun 2021.

"Kenapa Pemkab Jember membangunan asrama haji, karena berdasarkan data yang kami miliki, setiap tahun sekitar 2.000 orang Jember berhaji," imbuh Faida.

Data dari Kementerian Agama Kabupaten Jember mencatat Jemaah haji pada tahun 2018 sebanyak 1.981 orang dan pada 2019 meningkat menjadi 2.004 orang.

Dengan adanya asrama haji di Kabupaten Jember ini, calon jamaah haji tidak perlu lagi berangkat ke Surabaya lagi.

Asrama haji itu nantinya sebagai sarana penunjang Bandara Notohadinegoro sebagai embarkasi haji antara.

Realisasi asrama haji ini juga sebagai perwujudan dari 22 janji Bupati dan Wakil Bupati.


Sumber :
https://surabaya.tribunnews.com/2019/10/07/pemkab-jember-mulai-bangun-asrama-haji-di-sini-lokasinya?page=all.


Sumber foto :
https://www.youtube.com/watch?v=9TQVCL_k6bI

Jalan Tol Probowangi

Target Selesai 2025, Pemprov Jatim Kebut Pengadaan Lahan Jalan Tol Probowangi
Kamis, 5 September 2019 08:32

Pemprov Jawa Timur bertekad untuk mempercepat pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Seksi II. Harapannya jalan bebas hambatan tersebut selesai sesuai target nasional, yakni tahun 2025.

"Jalan tol Probowangi ini kan disambung dari Tol Trans Jawa yang merupakan program nasional yang dituangkan dalam Perpres. Program nasional ini harus selesai pada tahun 2025," kata Kabag Pemerintahan Pemprov Jatim, Dwi Mardiana, usai memberikan sosialisasi tentang rencana pembangunan Jalan Tol Trans Jawa, di Kantor Kecamatan Panarukan, Rabu (4/9) petang.

Karena itu, rencana pembangunan Jalan Tol Probowangi ini menjadi perhatian khusus dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Dari tiga seksi yang direncanakan, pembebasan lahan baru selesai di jalur yang melintasi Kabupaten Probolinggo.

"Pengadaan lahan yang belum dilakukan adalah yang di Situbondo untuk seksi II dan Banyuwangi untuk seksi III," jelasnya.

Saat ini, rencana pembangunan seksi II di Situbondo, Jawa Timur, baru memasuki tahap konsultasi publik berupa sosialisasi. Karena itulah, Pemprov Jatim sejak awal September ini terus melakukan sosialisasi dengan mengundang ratusan warga pemilik lahan secara bergiliran di beberapa titik.

"Uji publik ini merupakan proses pengadaan tanah untuk proyek jalan tol Probowangi. Ditargetkan, pengadaan tanah di Situbondo ini harus rampung bulan ini," ujar Dwi.

Pembangunan jalan tol Probowangi di Situbondo akan memiliki panjang 110 km. Untuk itu dibutuhkan lahan seluas 1.072 hektar yang tersebar di 46 desa di 14 kecamatan.

"Lahan itu 56 persen milik masyarakat dengan rincian, 41 persen merupakan lahan produktif, 15 persen pemukiman. Sedangkan 32 persen merupakan kawasan perhutani dan selebihnya milik instansi," papar Dwi.

Merujuk pada ketentuan dalam UU nomor 02 tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, lanjut Dwi, pemberian ganti rugi bagi warga yang tanahnya terdampak, tidak hanya akan memperhatikan aspek fisik semata, tapi juga aspek non fisik.

"Memang tidak pakai istilah ganti untung, tetap ganti rugi. Tetapi gantinya akan menguntungkan secara adil dan memakmurkan masyarakat. Karena itu, penggantinya tidak cuma uang, tetapi bisa tanah, rumah atau lainnya. Tergantung nanti dari tim penilai," ungkapnya.

Proses penilaian secara fisik dan non-fisik nantinya akan dilakukan oleh tim dari Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP), setelah musyawarah rampung. Dwi memastikan, proses pembebasan lahan untuk proyek jalan tol Probowangi akan berjalan terbuka. Karena pembelinya pemerintah, maka tidak ada potongan apapun dalam proses jual beli, termasuk tidak ada potongan maupun pajak jual beli.

"Semua kebutuhan dalam rangka transaksi, seperti foto kopi, materai dan lainnya, menjadi tanggung jawab panitia. Untuk pembayarannya nanti akan langsung ke rekening masing-masing pemilik tanah," tandas Dwi.


Sumber :
https://www.merdeka.com/peristiwa/target-selesai-2025-pemprov-jatim-kebut-pengadaan-lahan-jalan-tol-probowangi.html



Rabu, 04 Sep 2019 18:00 WIB
Lahan Proyek Tol Probolinggo-Banyuwangi 1.000 Ha, Sebagian Sawah

Proyek pembangunan jalan tol Probolinggo - Banyuwangi (Probowangi) seksi II di Situbondo masuk tahap konsultasi publik, Rabu (4/9/2019). Ratusan warga di Kecamatan Panarukan dikumpulkan di kantor Kecamatan setempat mengikuti sosialisasi proyek jalan tol Trans Jawa tersebut.

Para warga itu merupakan pemilik lahan yang akan digunakan untuk proyek pembangunan jalan tol Probowangi Seksi II.

"Ini proses pengadaan tanah untuk proyek jalan tol Probowangi. Yang sudah selesai pengadaan tanahnya itu sampai Probolinggo. Situbondo dan Banyuwangi belum selesai. Situbondo masuk Seksi II dan Banyuwangi Seksi III," kata Kabag Pemerintahan Pemprov Jatim, Dwi Mardiana, di lokasi acara.

Dalam sosialisasi itu disampaikan pembangunan jalan tol Probowangi Seksi II di Situbondo akan memiliki panjang 110 Km, dengan lebar sekitar 60 meter. Untuk kepentingan itu, dibutuhkan lahan seluas 1.072 hektare (Ha). Lahan itu tersebar di 46 Desa dalam 14 Kecamatan di Situbondo. Dari lahan yang dibutuhkan proyek jalan tol ini, tanah masyarakat sekitar 56%, Perhutani 32%, instansi 2%, dan lainnya.

"Dari kebutuhan tersebut, masuk tanah sawah sekitar 439,5 hektar atau 41%, pemukiman 15%, selebihnya masuk kawasan Perhutani dan pemerintah," beber Agus Winarno, selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementrian Pekerjaan Umum Dinas Bina Marga.

Semula pintu jalan tol di sepanjang Situbondo ini direncanakan hanya ada dua. Namun, sambung Agus, karena usulan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, pintu tol di Situbondo ditambah menjadi 4. Masing-masing, di Kecamatan Besuki, di Desa Pasir Putih Kecamatan Bungatan, Kecamatan Panji, dan di Desa Curah Kalak, Kecamatan Jangkar.

"Pengadaan tanah ini akan disesuaikan dengan UU nomor 02 tahun 2012. Prinsipnya, hak-hak masyarakat harus terpenuhi. Baik yang di atas maupun bawah tanah itu ada nilainya," papar Agus.

Karena itu, jika ada tim yang akan melakukan identifikasi dan inventarisasi pemilik tanah hendaknya bersikap kooperatif. Hasil identifikasi dan inventarisasi itu kemudian akan diumumkan secara terbuka di Balai Desa masing-masing. Sehingga, jika ada ketidaksesuaian pemilik lahan bisa langsung komplain.

"Kami juga akan membuka Posko di masing-masing Balai Desa. Sehingga, jika ada yang kurang jelas warga bisa langsung bertanya," papar Agus Winarno.

Pemerintah juga menjamin pengadaan tanah untuk proyek jalan tol ini akan berjalan terbuka. Keterbukaan itu sekaligus menjawab jaminan transparansi yang sering diragukan masyarakat. Menurut Agus, sesuai peraturan karena pembelinya adalah pemerintah, maka tidak ada potongan apapun dalam ganti rugi tersebut.

"Potongan dan pajak jual beli nol atau tidak ada, karena dibeli pemerintah. Kecuali yang pajak tanahnya sempat nunggak. Semua kebutuhan, baik foto kopi atau materai dan sebagainya, semuanya juga tanggung jawab panitia. Pembayarannya nanti akan langsung ke rekening," ujar Agus Winarno.

Sementara Dwi Mardiana menambahkan, sosialisasi dan konsultasi publik di Situbondo sudah dilakukan sejak Senin (2/9) lalu. Diharapkan sosialasi sudah selesai dalam bulan ini. Sehingga Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bisa segera mengeluarkan keputusan ijin penetapan lokasi (penlok). Jika ijin penlok sudah terbit, maka tahapan pengadaan tanah bisa dilakukan.

"Sosialisasi ini untuk menjelaskan kepada warga bahwa tanahnya akan digunakan pembangunan jalan tol. Selain itu, agar warga juga mengetahui secara transparan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan," tandasnya.

Sebagian pemilik lahan sempat mempertanyakan patokan harga ganti rugi yang disiapkan pemerintah. Salah seorang warga, Abdul Muis mewanti-wanti, agar patokan harga ganti rugi itu tidak hanya didasarkan pada penilaian saja. Tetapi juga harus didasarkan pada 'rasa-rasa' si pemilik lahan. Apalagi lahan pertanian, yang selama ini menjadi satu-satunya sandaran ekonomi masyarakat.

"Tentu ini akan sangat berdampak pada perekonomian kami. Selama ini hasil lahan itu juga menjadi penunjang pendidikan dan masa depan anak-anak kami. Karena itu, kami meminta agar pemerintah juga mengendepankan 'rasa-rasa' dalam menentukan harga ganti rugi nanti," tukas pria asal Desa Sumberkolak itu.

Dwi Mardiana menjelaskan, harga ganti rugi untuk pembebasan lahan itu akan disesuaikan dengan UU nomor 02 tahun 2012. Sehingga meski istilahnya tetap ganti rugi, namun penggantinya cukup menguntungkan, adil, dan layak untuk kemakmuran masyarakat.

"Namun, soal harga itu bukan kewenangan kami. Nanti akan ada tim tersendiri, yakni dari Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP). Jadi akan dinilai, baik secara fisik maupun non fisik. Ganti rugi juga tidak hanya berupa uang, bisa juga berbentuk rumah atau lainnya, yang itu juga atas penilaian dari tim KJPP," papar wanita berjilbab itu


Sumber :
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4693590/lahan-proyek-tol-probolinggo-banyuwangi-1000-ha-sebagian-sawah

Jalan tol Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi)

Tol Probowangi Butuh Dua Tahun, JLS Jember-Banyuwangi Akan Didahulukan

Minggu, 17 Februari 2019 - 07:04

Menteri Badaan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tengah mempertimbangkan untuk segera menyambungkan Jalan Lintas Selatan (JLS) Jember-Banyuwangi.

"Jalan tol Probowangi (Probolinggo-Banyuwangi) masih membutuhkan waktu 2 tahun untuk terealisasi, JLS Jember-Banyuwangi akan dipertimbangkan untuk didahulukan," kata Rini setelah mengikuti acara Chocolate Glenmore Run, di Perkebunan Kendeng Lembu, Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Sabtu 16 Februari 2019.

Rini mengatakan mendapat informasi dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bahwa JLS dari Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, hanya kurang 12 kilometer untuk tersambung dengan Jember.

Karena itu, dia menyatakan akan segera membicarakan kemungkinan mendahulukan pembangunan JLS Jember-Banyuwangi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.

"Kemarin saya lewat (Gunung) Gumitir (dari Jember ke Banyuwangi) itu, aduh macetnya, sangat padat. Jadi ini kalau bisa ditambah akan sangat membantu. Insyaallah nanti ada jalan," katanya.

Ihwal kepastian jalur tol Probowangi akan melewati Situbondo atau Jember, Rini belum memberikan jawaban pasti. Menurutnya lebih baik fokus ke JLS yang lebih memungkinkan untuk cepat dibangun sehingga fungsinya bisa segera dirasakan masyarakat.

Sedangkan pembahasan mengenai tol Probowangi juga masih bergulir. Terakhir dinyatakan, kata Rini, bila tol Probowangi dipilih jalur Situbondo akan melewati pusat latihan marinir TNI di Karang Tekok, Taman Nasional Baluran, Situbondo.

Karena itu, harus dibangun tunnel atau terowongan jalan di bawah bukit agar aktivitas di jalan tol dan latihan tempur TNI sama-sama aman. Namun bukan berarti sudah diputuskan jalur Situbondo yang akan dilalui tol Probowangi.

"Memang kalau masih melewati situ (Situbondo), kita harus bikin semacam tunnel supaya aman semuanya. Jalan tol kalau melewati Situbondo memang harus melewati sana (pusat latihan TNI)," kata Rini.


Sumber :
https://jatimnet.com/tol-probowangi-butuh-dua-tahun-jls-jember-banyuwangi-akan-didahulukan



Sabtu, 22 Des 2018 20:24 WIB
Pembangunan Tol Trans Jawa Diubah Melewati Jember

Proyek jalan tol Trans Jawa akan dibelokkan arahya untuk melewati Jember. Dalam rencana sebelumnya, jalan tol ini tidak melewati Jember, namun dari Probolinggo langsung ke Situbondo dan Banyuwangi.

Bupati Jember, Faida menjelaskan, perubahan trase tol Trans Jawa melewati Kabupaten Jember telah dikomunikasikan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dalam komunikasi tersebut Pemkab Jember diminta berpartisipasi dalam penyiapan lahan untuk proyek jalan tol.

"Mengenai jalan tol, sesuai dengan keinginan masyarakat Jember, bahwa tol Trans Jawa melewati Jember akhirnya dipenuhi. Kita akan fasilitasi dan bantu semaksimal mungkin," ungkap Faida saat memberikan sambutan dalam acara Grand Opening Transmart di Jalan Hayam Wuruk, Jember dikutip dari laman resmi Pemkab Jember Jum'at, (21/12/2018).

Hal ini akan menjadi keuntungan bagi Jember, karena daerah tersebut direncanakan menjadi embarkasi umrah haji.

"Pemerintah Kabupaten Jember berkomitmen untuk mengawal perpindahan alur tol Trans Jawa," ungkap Faida.

Kabar perubahan arah pembangunan jalan tol Trans Jawa tersebut mendapatkan tanggapan dari Chairman CT Corp Chairul Tanjung. Dalam sambutannya, CT menjelaskan manfaat jalan tol Trans Jawa yang beralih arah pembangunannya ke Jember.

"Jalan tol yang menghubungkan Trans Jawa dan koneksi ke Jember tentu akan membangkitkan perekonomian Jember. Distribusi logistik dan transportasi akan lebih mudah dengan jalan tol tersebut," ungkap CT.


Sumber :
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-4355482/pembangunan-tol-trans-jawa-diubah-melewati-jember

Wednesday, August 7, 2019

Jember Fashion Carnaval Bersama Cinta Laura dan Puteri Indonesia


Cinta Laura dan Puteri Indonesia 2019 Tutup Jember Fashion Carnaval

Grand Carnaval Jember Fashion Carnaval (JFC) ke 18 tahun 2019, ditutup dengan iring-iringan mobil hias dari artis Cinta Laura Kiehl dan Putri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull. Bupati Jember Faida didampingi desainer Anne Avantie juga turut dalam pawai mobil hias tersebut.

Iring-iringan mobil hias itu diawali dari Bupati Jember Faida bersama Anne Avantie. Keduanya naik kendaraan roda empat yang dihias serupa candi. Belasan model yang berbalut busana rancangan Anne mengikuti di belakang mereka. Para model tersebut memakai busana yang merupakan persembahan khusus Anne untuk Dynand Fariz.

Iring-iringan mobil hias selanjutnya dinaiki oleh Putri Indonesia 2019 Frederika Alexis Cull yang menggunakan busana Bird of Paradise. Busana tersebut pernah dipakai oleh Puteri Indonesia 2018 Sonia Fergina saat mengikuti Miss Universe di Bangkok. Frederika memakai busana lengkap dengan hiasan kepala berbentuk burung Cendrawasih. Mobil yang dinaikinnya pun dihias berbentuk burung dari Papua tersebut.

Menyusul berikutnya ada artis Cinta Laura yang menjadi brand ambassador Jember Fashion Carnaval. Cinta berbalut kostum bertema Dayak.

Menjadi duta JFC, Cinta panggilan akrabnya, tak henti-hentinya melambaikan tangan, menyapa dengan setiap penonton JFC sepanjang runway sejauh 3,6 kilometer itu. Bintang film dan sinetron itu menaiki mobil hias paling terakhir berbentuk mahkota khas Viking.

"Senang sekali melihat artis Cinta Laura dari dekat. Orangnya tidak sombong, dan kalau dipanggil melambaikan tangannya," kata salah seorang penonton Desi saat ditemui di arena JFC, Minggu (4/8/2019).

Pada barisan terakhir juga ada iring-iringan Volunter JFC, dan official pendukung sembari membawa spanduk bertuliskan Tribute for Dynand Fariz. Juga ada tulisan pelaksanaan JFC ke 19 pada tahun mendatang, yang tepatnya direncanakan pada 6 - 9 Agustus 2020.

Dynand Fariz merupakan presiden Jember Fashion Carnaval. Sang presiden Jember Fashion Carnaval menghembuskan napas terakhirnya di RS Jember Klinik, Rabu (17/4/2019) pagi. Pria yang meninggal dunia di usia 55 tahun ini memang identik dengan acara karnaval yang melibatkan ratusan seniman setiap tahunnya.


Sumber :
https://wolipop.detik.com/fashion-news/d-4652164/cinta-laura-dan-puteri-indonesia-2019-tutup-jember-fashion-carnaval
https://surabaya.tribunnews.com/2019/08/04/cinta-laura-kiehl-tampil-dalam-kostum-hudoq-di-jfc-18

Thursday, August 1, 2019

Pemerintah Sepakat Jaga JFC sebagai Aset Budaya

Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR. menyatakan Pemerintah Kabupaten Jember bersepakat untuk menjaga warisan Dynand Fariz untuk menjadi salah satu aset budaya dan daya tarik wisata Indonesia, khususnya Jember.

Hal ini disampaikan oleh Bupati ketika membuka rangkaian acara Jember Fashion Carnaval (JFC) ke-18 yang berlangsung di Jalan Sudarman Jember, Rabu, 31 Juli 2019

“Saya Faida, Bupati Jember, berjanji atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Jember, akan terus menjaga dan mendukung JFC untuk terus terselenggara,” kata Bupati.

Bupati menyampaikan, Dynan Fariz memang sudah berpulang. Tetapi, Pemerintah Kabupaten Jember telah berkomunikasi dengan pemerintah provinsi, bahkan Presiden Jokowi, bersepakat menjaga JFC untuk menjadi salah satu aset budaya dan daya tarik wisata bangsa.

Prestasi-prestasi JFC menunjukkan bahwa Jember telah lebih dulu mengawali transformasi struktural. Dunia telah bergeser kepada pergeseran dunia perdagangan, pelayanan jasa, dan industri, “Oleh karenanya, industri kreatif di JFC ini perlu dipertahankan dan kita terus kembangkan,” tandasnya.

Bupati juga menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya Presiden JFC, Dynand Fariz, ke pangkuan illahi. “Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi dan kontribusinya dalam mengharumkan nama Jember dimana nasional bahkan internasional,” tutur Bupati.

JFC ke- 18 ini, lanjut Bupati, pertama kali tanpa alm. Dynand. “Namun semangatnya akan kita teruskan,” Bupati.

Ketua Yayasan JFC, Budi Setiawan, dalam kesempatan yang sama mengajak masyarakat Jember untuk menjad tuan rumah yang baik dan bergembira. “Mari kita mempersiapkan diri menyambut kedatangan tamu untuk menyaksikan pergelaran even JFC,” ujar Budi.

Kegiatan JFC International Event tahun 2019, jelasnya, meliputi Pets Carnival, Kids Artware Carnival, Wonderful Archipelago Indonesia, dan Grand Carnival.


Sumber :
http://www.jemberkab.go.id/pemerintah-sepakat-jaga-jfc-sebagai-aset-budaya/

Sunday, June 30, 2019

Kampung Londo

Kampung Londo, Destinasi Wisata Peninggalan Zaman Belanda di Jember


Bagi Anda yang suka sejarah atau sekadar ingin bersantai, bisa mampir ke Kampung Londo yang ada di Jember. Pada zaman kolonial Belanda, tempat tersebut merupakan perumahan para pekerja pabrik gula.

Kampung Londo berada di Kecamatan Kencong Kabupaten Jember. Itu merupakan tempat liburan keluarga yang ingin merasakan suasana atau melihat bangunan zaman kolonial. Tempatnya berada di tepi jalur utama jalan raya Jember-Lumajang.

Kampung Londo merupakan konsep wisata yang dikembangkan pemerintah kecamatan setempat bersama masyarakat, yang merupakan bagian dari Jargon Kencong Kota Tua. Destinasi yang cocok untuk wisata keluarga itu berada di lahan milik PG Gunung Sari yang kini dikelola oleh PG Semboro PTPN 11.

Lokasi Kampung Londo merupakan lahan lapang yang dikelilingi pepohonan rindang dan dulu merupakan komplek perumahan bagi para pekerja pabrik gula zaman penjajahan Belanda. Dulu dibangun tahun 1925-1927, kemudian diresmikan satu tahun kemudian.

"Beroperasinya pabrik gula ini tahun 1930. Kemudian digunakan untuk tempat hunian sinder dan pegawainya," kata Penggiat Sejarah Bumi Puger Persada Jember, Setyo Hadi saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (30/6/2019) sore.

Kampung Londo memiliki luas sekitar 4,7 hektare. "Untuk lokasi yang disebut sebagai Kampung Londo ini, sekarang kami kelola lagi bersama pemerintah setempat untuk wisata keluarga yang ingin bersantai merasakan suasana santai di hari libur," imbuhnya.

Menurutnya dengan konsep wisata sejarah, pengunjung atau wisatawan serasa berada di zaman jadul. "Karena jajanannya adalah kue-kue pasar. Bangunan rumah berbentuk zaman dulu dan tidak dirubah bentuknya. Tetap aslinya khas kolonial Belanda. Jadi cocok buat berswafoto dan juga ada fasilitas sepeda ontel untuk berkeliling," ungkapnya.

"Jadi jika ingin merasakan suasana saat bersantai di zaman Belanda, bisa datang ke sini (Kampung Londo). Apalagi sore hari, suasananya semakin dingin dan nyaman," tamabahnya.

Lokasi wisata sejarah Kampung Londo juga menawarkan fasilitas permainan jadul. Seperti gobak sodor, balap karung dan lainnya. Juga ada pelaku UMKM kerajinan lampu dari batang bambu.

"Juga bonsai kelapa unik yang hidup. Jadi tidak hanya hiasan biasa," kata Camat Kencong, Susmiadi.

Destinasi wisata berbau sejarah itu, katanya, juga dikelola secara swadaya bersama masyarakat sekitar. "Sehingga wisata ini ada dari masyarakat dan untuk masyarakat sendiri. Jadi kita berupaya tidak hanya menunggu anggaran, tapi bagaimana caranya kita mengembangkan konsep secara kreatif untuk mendapatkan anggaran itu," katanya.

Susmiadi menyampaikan, segala fasilitas dari Kampung Londo akan dikembangkan. "Nanti akan ada bioskop misbar (gerimis bubar) yang dulu pernah tren, dengan menampilkan video film sejarah dari zaman perjuangan dan juga sejarah Kota Tua Kencong. Menciptakan rasa nasionalis dan cinta tanah air tentunya," ujarnya.

"Selain itu, untuk paket wisatanya kita juga berkoordinasi dengan Tamasya Bus Kota dan Angkot Lin itu. Di Kencong juga kan ada Dira Funtastic Night yang berkonsep modern. Nah Kampung Londo konsep sejarah. Jadi saling mendukung," pungkasnya.


Sumber :
https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-4606502/kampung-londo-destinasi-wisata-peninggalan-zaman-belanda-di-jember?tag_from=news_newsfeed_8

Sumber foto :
http://www.instapuma.com/kjtvjember

Tuesday, May 14, 2019

Polres Jember Bangun Sirkuit

Tekan Aksi Balap Liar, Polres Jember Bangun Sirkuit


Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo dan Kasatlantas Polres Jember AKP Edwin Nathanael menunjukkan belasan sepeda motor yang dipakai untuk aksi balap liar, Jumat (1/2/2019).

Aksi balap liar sudah sangat meresahkan. Polres Jember pun mengobok-obok aksi balap liar yang berlokasi di Jalan Gajah Mada, Kaliwates, Jember pada Jumat (1/2/2019) dini hari.

Dari operasi tersebut, sedikitnya 20 orang berhasil diamankan serta 15 sepeda motor yang digunakan untuk balapan liar.

“Tadi malam jajaran Satlantas Polres Jember berhasil melakukan razia terhadap aksi balap liar. Ada 20 joki yang kami data dan kami amankan beserta 15 kendaraan yang tidak memenuhi standar juga kami angkut,” ujar Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo yang didampingi Kasatlantas Polres Jember AKP Edwin Nathanael dalam konferensi pers yang digelar di Mapolres Jember, Jumat.

Kusworo menerangkan bahwa aksi balap liar terjadi karena para pembalap memanfaatkan waktu-waktu tertentu. Misal dengan memilih hari yang tidak ada operasi razia dari kepolisian.

"Mereka beranggapan kalau Satlantas Polres Jember hanya merazia balap liar pada malam Sabtu dan Minggu. Karena itu, mereka melakukan aksinya di luar hari tersebut," tuturnya.

Dia mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dispora Kabupaten Jember untuk menyediakan arena khusus untuk balap sepeda motor.

"Saat ini Polres Jember sudah melakukan koordinasi dengan Dispora dan dalam waktu dekat akan dibangun sirkuit balap. Hal ini selain untuk memberikan wadah penghobi balap sepeda motor, juga untuk mengantisipasi adanya aksi balap liar yang membahayakan masyarakat. Tentunya mereka yang akan menggunakan sirkuit ini tetap harus mematuhi peraturan dan syarat ketentuan yang berlaku,” imbuhnya. (*)


Sumber :
https://www.viva.co.id/berita/nasional/1117357-tekan-aksi-balap-liar-polres-jember-bangun-sirkuit

Saturday, March 30, 2019

Ruko di Atas Sungai Jompo Jember

Ruko di Atas Sungai Jompo Jember Akan Digusur


JEMBER, FaktualNews.co – Bangunan rumah dan toko (ruko) di Jalan Sultan Agung, Lingkungan Jompo, Kecamatan Kaliwates yang dibangun di atas sepadan sungai, terancam digusur.

Karena bangunan tersebut dinilai salah, dan secara aturan tidak boleh ada bangunan. Oleh karena itu, Dinas Pengairan Pemprov Jatim akan berkoordinasi dengan Pemkab Jember, untuk mencari solusi terkait bangunan tersebut. Diketahui juga, amblesnya Jalan nasional di wilayah tersebut, diduga akibat bangunan ruko yang ada di sana.

Kepala UPT Pengairan Provinsi Jawa Timur wilayah Jember-Lumajang, Djoko Wahjono menjelaskan, jika dilihat dari posisinya bangunan tersebut, bukan hanya berada di sepadan sungai. “Tetapi bangunan ruko itu menggantung di atas Sungai Jompo. Sesuai aturan, tidak boleh ada bangunan di atasnya,” kata Djoko, Sabtu (30/3/2019).

Dengan kondisi tersebut, diduga menjadi penyebab amblesnya jalan jalur nasional di wilayah itu. “Bangunan ruko itu mengganggu aliran sungai, selain itu, di atasnya bangunan ruko juga sudsh banyak renovasi bertingkat, ada papan reklame besar juga. Jadi rawan itu,” ujarnya.

Menurut Djoko, hingga saat ini, belum pernah ada pengajuan mendirikan bangunan. “Infonya bangunan itu sudah tua. Berdiri sejak tahun 1970 an. Tapi hingga saat ini, belum pernah ada pengajuan izin mendirikan bangunan di atas sungai Jompo. Kepada kami, Dinas Pengairan Provinsi JawaTimur,” katanya.

Lebih jau Joko menyampaikan, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Pemkab Jember. “Karena ruko itu aset Pemkab, jadi perlu kita duduk bersama membahas persoalan ini,” tandasnya.


Sumber :
https://faktualnews.co/2019/03/30/ruko-di-atas-sungai-jompo-jember-akan-digusur/131843/



Jalan Ambles, Bupati Faida Minta Pertokoan Jompo Dikosongkan

JEMBER, Sabtu (30/3/2019) suaraindonesia-news.com – Pemerintah Kabupaten Jember mengaku telah meminta belasan pemilik toko di pertokoan Jompo untuk mengosongkan tokonya. Hal ini merupakan imbas dari amblas dan retaknya jalan Sultan Agung sepanjang 90 meter di depan pertokoan tersebut.

Bupati Jember Faida menyebut ada 15 toko yang telah diminta dikosongkan. “Dari titik panjang jalan 150 meter, ada 90 meter yang kritis. Dan ada 15 toko di dekatnya. Sejak tiga hari lalu, kami sudah minta mereka kosongkan toko. Kami fasilitasi kendaraan untuk percepatan. Ini merupakan langkah pertama penyelamatan jiwa,” ujar Bupati Faida kepada suaraindonesia-news.com, Jumat (29/3/2019).

Belasan toko itu berada di Pertokoan Jompo itu merupakan  aset Pemkab Jember. Akibat amblas dan retaknya jalan tersebut, sudah ditutup sejak beberapa hari lalu.

Faida menambahkan, sejak beberapa waktu lalu, pihaknya telah mendapatkan pengaduan warga tentang longsornya kawasan sungai di bawah Jalan Sultan Agung itu.

“Kami langsung melakukan penanganan darurat. Meskipun sungai itu wilayahnya Provinsi, kami lakukan langkah darurat memakai dana Pemkab Jember. Kami pasang bronjong sebagai langkah darurat. Karena itu kondisi emergensi dan masyarakat membutuhkan keselamatan,” kata Faida.

Namun hujan deras dan naiknya debit Sungai Jompo akhir pekan lalu membuat bronjong tersebut terbawa air. Debit sungai yang tinggi diduga turut menjadi salah satu faktor kondisi jalan semakin kritis. Jalan di titik tersebut amblas dan retak.

Tidak hanya jalan, bangunan di salah satu studio foto di kompleks pertokoan itu juga retak. Keretakan terlihat cukup lebar dan panjang di tembok lantai dua studi tersebut.

“Sekarang yang dibutuhkan bukan hanya duduk bersama, namun penanganan darurat karena menyangkut keselamatan warga Jember. Semua pihak sudah mengetahui tugasnya masing-masing,” tegas Faida.

Setelah penanganan darurat dilakukan, imbuhnya, bisa dilakukan langkah-langkah penanganan selanjutnya terkait amblas dan retaknya jalan tersebut.

Terkait aset Pemkab itu, Faida menambahkan lagi, pihaknya sudah menginstruksikan supaya pertokoan yang rawan untuk dikosongkan. Sementara analisa dan perbaikan jalan menjadi wewenang Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII, karena status jalan itu merupakan jalan nasional.

Sementara itu dari pantauan suaraindonesia-news.com di Pertokoan Jompo, pelaku usaha yang mengosongkan tempat usahanya tidak hanya studi foto saja, namun ada juga sebuah salon. Salon itu berada di sisi paling timur di deretan pertokoan tersebut. Salon itu berada di atas sempadan sungai, dan bangunanya menjorok di atas sungai.

Sejumlah karyawan salon tersebut mulai mengosongkan isi salon dan toko kecantikan tersebut. “Ya dikosongkan mulai hari ini. Pindah ke sisi barat sana,” kata seorang karyawan toko dan salon tersebut.

Sementara itu, karyawan studi foto yang sudah mulai pindah sejak kemarin, masih terus mengemasi barang dan mencopoti perlengkapan di studio foto tersebut. Studio foto itu terpisah beberapa toko dari salon. Namun karena tembok studio foto itu retak, maka pemilik usaha memutuskan untuk pindah dari tempat tersebut.

Untuk diketahui, ruas Jalan Sultan Agung di depan Pertokoan Jompo turun dan retak. Jalan aspal berstatus jalan nasional itu turun sekitar 10 sentimeter.

Sumber :
https://suaraindonesia-news.com/jalan-ambles-bupati-faida-minta-pertokoan-jompo-dikosongkan/

Sunday, February 10, 2019

Pendopo Ekspres

Launching Layanan Pendopo Ekspres, Upaya Pemkab Jember Distribusikan Ribuan Adminduk

Senin, 11-02-2019 - 11:00 WIB


Menumpuknya ribuan administrasi kependudukan (adminduk) milik warga Jember dan untuk mempercepat pendistribusian ke 31 kecamatan di Jember, Senin (11/2/2019) Bupati dr Hj Faida MMR secara resmi me-launching layanan Pendopo Ekspres.

Acara launching Pendopo Ekspres yang dihadiri jajaran OPD dan ketua Pengadilan Negeri Jember ini bertujuan untuk mengantar 10 ribu adminduk yang sampai saat ini ada di kantor Dispendukcapil dan belum diambil pemiliknya.

“Hari ini kita launching kayanan Pendopo Ekspres. Layanan ini sebenarnya sudah kita lakukan tahun tahun sebelumnya. Namun launching hari ini dibuat lebih resmi, dengan petugas yang berseragam serta armada roda dua yang di branding khusus,” ujar bupati.

Faida menambahkan, layanan Pendopo Ekspres ini juga bagian dari tindak lanjut layanan on the spot yang selama ini sudah dilakukan Dispendukcapil dengan ngantor di desa, “Jadi, layanan Pendopo Ekspres ini lanjutan dari layanan sebelumnya,” tambah bupati.

Menurut Faida, banyak hal mungkin dokumen kependudukan tersebut tidak diambil oleh pemiliknya. Mungkin karena sakit, difabel, pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan dan mungkin juga undangan pengambilan tidak sampai ke tangan warga saat ada pendistribusian melalui kegiatan ngantor di desa.

"Ini tugas mulia manfaatkan dengan sebaik - baiknya. Kapan lagi kita bisa berbuat baik selagi diberi kesempatan di dunia ini," kata Bupati Faida.

Dia menambahkan, petugas Pendopo Ekspres ini merupakan kepanjangtanganan dari bupati dan wakil bupati Jember kepada masyarakat. Tidak mungkin bupati dan wakil bupati Jember) turun sendiri untuk mendistribilusikan ribuan dokumen kependudukan kepada masyarakat. Untuk itu, maka dirinya menerjunkan puluhan petugas Pendopo Ekspres untuk melakukan pendistribusiannya.

"Sampaikan salam kami kepada warga. Jangan sampai ada yang pungli. Karena kalian semua sudah ada gaji resmi yang anggarannya dari APBD Pemkab Jember," tegas bupati.

Tentu banyak kendala nantinya di lapangan dalam pendistribusiannya. Sebab,  setiap kecamatan atau desa yang ada di Jember medannya berbeda - beda. "Memang itu tugas kalian semua dengan adanya kegiatan melalui Pendopo Ekspress ini," terang Faida.

Bupati menargetkan, pendistribusian sebanyak 9.416 dokumen kependudukan ini akan rampung  dalam waktu 10 hingga 14 hari kerja. "Hati- hati di jalan. Kalian petugas resmi yang fasilitas kendaraannya juga sudah dibranding titel Pemkab Jember,"pungkasnya.


Sumber :
http://m.jatimtimes.com/baca/187758/20190211/110000/launching-layanan-pendopo-ekspres-upaya-pemkab-jember-distribusikan-ribuan-adminduk/

Related Posts