Sunday, July 6, 2014

Bandara Notohadinegoro Mendekati Final


Persiapan operasi Bandara Notohadinegoro, Ajung, sudah mendekati final. Selasa (24/6) jajaran Garuda Indonesia melakukan verifikasi akhir ke bandara. Maskapai pelat merah itu menyatakan, Bandara Notohadinegoro sudah siap didarati pesawat. Dengan demikian, waktu pengoperasian bandara tinggal menunggu verifikasi akhir dan penetapan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

Jajaran Garuda yang kemarin meninjau bandara adalah Vice President PT Garuda Indonesia Region III (Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara) Ari Suryanta, Ahmad Nursyirwan, auditor technical expert Garuda Indonesia, serta sejumlah tim teknis.

Tim Garuda kemarin menguji sejumlah peralatan. Mulai pintu masuk, peralatan telekomunikasi, navigasi, listrik (telnavlis), BMKG, hingga ground handling. Sarana lain yang baru selesai dikerjakan di bandara tersebut juga diuji. Yakni,overlayatau penebalan landasan pacu sepanjang 1.560 meter dan pemagaran berkeliling seluas 120 hektare.

Untuk menjajal kondisi landasan pacu, Ari bersama sejumlah rombongan memacu kendaraan di atas landasan pacu itu dengan kecepatan hingga 150 km/jam. 

Ari menyatakan, walau dipacu hingga 150 km/jam, laju kendaraan cukup stabil. Hal itu berbeda sebelum ada overlay, yakni landasan bergelombang dan membahayakan penerbangan. Di sisi ujung landasan, lanjut dia, ditemukan gelombang. Tetapi, dia menilai, tidak ada masalah. Landasan pacu tersebut siap menjadi tempat landing dan takeoff pesawat.

Meski secara umum Bandara Notohadinegoro sudah siap beroperasi, bukan berarti Garuda sudah bisa terbang besok atau lusa. Sebab, yang melakukan verifikasi akhir baru Garuda Indonesia. 

Jika Kemenhub sudah menyatakan layak, Garuda siap beroperasi. Prinsipnya, dengan kondisi terkini bandara, Garuda siap beroperasi kapan pun diminta. Namun, untuk memberi ruang persiapan yang cukup, Garuda baru menjual tiket penerbangan ke masyarakat mulai 15 Juli 2014. Bila bandara bisa beroperasi sebelum 15 Juli pun, Garuda sudah siap.

Pesawat Garuda Indonesia siap menerbangi rute Jember menuju Surabaya dan sebaliknya mulai 16 Juli 2014 dengan menggunakan pesawat jenis ATR 72-600 yang berkapasitas hingga 70 penumpang. "Insya Allah Bandara Notohadinegoro akan beroperasi pada 16 Juli 2014 dan mohon doanya kepada seluruh masyarakat Jember agar dapat berjalan baik dan sukses demi kemajuan Kabupaten Jember ke depan," kata Bupati Jember MZA Djalal di Jember, Rabu (2/7).

Untuk tahap awal, lanjut dia, maskapai Garuda Indonesia hanya melayani satu kali penerbangan dalam sehari, baik rute Jember-Surabaya maupun Surabaya-Jember sambil melihat perkembangan minat masyarakat terhadap transportasi udara. "Sambil melihat pasar, kalau antusias pasar cukup bagus maka bisa jadi jadwal penerbangan akan ditambah dua hingga tiga kali sehari, termasuk rencana penambahan rute ke daerah lain seperti Banyuwangi dan Pulau Bali," paparnya.

Berdasarkan nota kerja sama yang telah disepakati bersama antara Garuda dan Pemkab Jember, maskapai berpelat merah tersebut telah sepakat untuk mengoperasikan pesawat jenis ATR 72-600 dengan kapasitas 70 penumpang. "Beroperasinya Bandara Notohadinegoro dapat memangkas waktu jarak tempuh transportasi darat yang selama ini banyak menjadi kendala dan dikeluhkan para investor dalam mengembangkan usahanya di Jember, sehingga saya berharap pertumbuhan ekonomi dapat meningkat," katanya.

Informasi yang dihimpun di lapangan, rencananya pesawat Garuda yang terbang ke Jember berangkat sekitar pukul 08.30 WIB dari Surabaya dan kembali sesaat setelah tiba di kabupaten yang dikenal sebagai "Kota Tembakau" itu. Garuda menargetkan tempat duduk dapat terisi 70 persen dari jumlah kapasitas 70 tempat duduk seiring dengan menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2014, serta untuk menutupi beban operasional pada tahap awal.

Ruang penjualan tiket di bandara yang berada di Kecamatan Ajung tersebut juga sudah tersedia dan terdapat logo maskapai Garuda Indonesia, serta tercantum tarif Jember-Surabaya sebesar Rp275 ribu dan Surabaya-Jember sebesar Rp 350 ribu dengan lama perjalanan sekitar 30 menit.

Kondisi Bandara Notohadinegoro, Jember sepertinya sudah maksimal. Sebab, meski ATR 72-600 milik Garuda Indonesia belum melakukan pendaratan perdana, Rabu (2/7) Cessna Caravan C-208B milik Susi Air sudah nganyari Bandara Notohadinegoro.

Pesawat dengan kode register PK-VVH itu mengangkut rombongan Mahfud MD, ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, yang hendak ke Bondowoso. Secara umum, M. Hagelamin, pilot SusiAir yang berkewarganegaraan Kanada, menilai bahwa kondisi Bandara Notohadinegoro sudah sangat bagus. Pesawat tersebut landing sekitar pukul 10.00.

Hagelamin memuji kondisi Bandara Notohadinegoro Jember. Dia mengakui, untuk bandara yang belum beroperasi secara komersial, kondisinya sudah sangat bagus. 
’’The runway, taxiway, apron and terminal not only good. It’s great! (Landasan, penghubung, parkir pesawat, dan terminal tidak hanya bagus. Ini luar biasa),’’ ujarnya sembari mengacungkan jempol kepada wartawan.

Luas bandara itu, menurut Hagelamin, sudah sangat memadai untuk didarati ATR 72-600. ’’It’s enough for ATR (Ini cukup untuk ATR, Red),’’ ujarnya.

Tetapi, dia mengakui, Bandara Notohadinegoro itu belum memadai untuk didarati pesawat jet. ’’For big plane, it’s too short (untuk pesawat besar, landasan ini terlalu pendek, Red),’’ katanya. Dia mengakui, Bandara Notohadinegoro tersebut cukup bagus. Demikian pula halnya dengan pemandangan di sekitar Bandara Notohadinegoro yang sangat alami.

Tidak hanya memuji fisik bandara, Hagelamin memuji sejumlah peralatan di bandara itu. ’’Communication with terminal control and ATC is good (komunikasi dengan terminal dan ATC bagus, Red),’’ ungkapnya. Karena itu, dia mengacungkan jempol untuk bandara yang belum beroperasi, namun sudah memiliki sarana dan prasana yang lengkap tersebut.

Tetapi, Hagelamin menyatakan, sejumlah pekerja dan masyarakat di sekitar area bandara itu agak mengganggu pilot. Meski demikian, pria yang jatuh cinta dengan masakan Indonesia itu, terutama nasi goreng dan rendang, masih bisa memaklumi hal tersebut karena masih dalam tahap perbaikan. Diharapkan tidak ada lagi orang yang berseliweran saat bandara tersebut benar-benar sudah beroperasi.

Cessna itu kemarin meninggalkan bandara sekitar pukul 14.30 dengan membawa rombongan Mahfud MD ke Surabaya. ’’From Surabaya to Jember, only 30 minutes,’’ ungkapnya. Dia kaget saat ada yang mengatakan bahwa dengan jalur darat dibutuhkan waktu lima jam dari Surabaya ke Jember.

Sampai kemarin, sejumlah pekerja masih berusaha menyelesaikan beberapa pekerjaan kecil. Misalnya, membersihkan rumput dekat landasan dan meratakan tanah yang jauh dari landasan itu. (ram/jum/mas/har/JPNN/c22/any)


Sumber :
http://www.jawapos.com
http://www.republika.co.id
http://www.jpnn.com

No comments:

Post a Comment

Related Posts